Mohon tunggu...
Azwar Anas Siregar
Azwar Anas Siregar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baik aja

ganteng dan baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mari Menyalahkan Setan-Setan Di sekeliling Pak Jokowi

7 Februari 2015   14:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:39 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14232688381872354168

(sumber foto http://garammanis.com/2013/11/10/lahan-milik-setan/)

Perjalanan sejarah negeri ini memang ibarat novel Agatha Christie, si Penulis novel misteri dan detektif  Hercule Poirot yang penuh dengan teka-teki.

Mulai dari embrio dan penghilangan secara misterius 7 kata di Piagam Jakarta sampai jatuhnya Sukarno dan naiknya si tentara bandel, Suharto dengan Supersemarnya yang misterius. Proses beralihnya kekuasaan selalu penuh dengan intrik kotor dan diluar logika.

Sayangnya mayoritas rakyat masih begitu "lugu" dan belum melek kalau tidak bisa dikatakan menutup mata dan bersikap apatis terhadap kondisi politik yang carut-marut. Kalaupun sudah mulai banyak yang siuman ,tapi kebanyakan masih ikut gaya nyiur di pantai yang selalu condong mengikuti arah angin .

Bayangkan, banyak masyarakat kita yang terkejut dan begitu shock menonton di youtube di bakar hidup-hidup seorang pilot Kerajaan Yordania oleh ISIS. Apakah rakyat kita tidak pernah tahu kalau ribuan orang juga di bakar,digantung,dipotong lehernya pada masa penumpasan pemberontakan PKI di era tahun 60-an? bahkan korban-korban yang belum tentu berdosa itu di suruh dulu untuk menggali kuburannya sendiri ,karena para pengeksekusi tidak mau membuang keringat untuk menggali kubur.

Apakah era enam puluhan terlalu jauh dan dianggap belum modern? Bagaimana dengan kerusuhan etnis Madura dan Dayak di Februari 2001 yang mengakibatkan di sembelihnya ratusan orang mulai dari orang tua pikun,perempuan sampai anak-anak,bahkan bayi yang masih menyusui. Belum lagi kerusuhan Poso,Ambon,Aceh dan Papua.

Banyak orang yang menolak kalau perjalanan perpolitikan dan perebutan kekuasaan di Indonesia ini penuh dengan intrik kotor dan kejam. Bisa jadi karena kebanyakan anak bangsa adalah manusia-manusia yang santun sesuai dengan Pancasila dan sering di dengung-dengungkan di kala duduk di bangku sekolah.

Tapi mari membuka mata,walaupun mungkin hanya segelintir, manusia-manusia Indonesia juga ada yang gen nya di turunkan dari setan dan iblis. Kalaupun tidak karena kesalahan keturunan, ingat tugas Iblis dan Setan untuk selalu mencari pengikutnya. Kekuasaan adalah pintu tempat setan dan iblis bersemayam, karena dengan kekuasaan semuanya bisa dikendalikan. Saya tidak menuduh Pak Jokowi,Pak Abraham Samad dan Pak Jenderal Sutarman "berkongsi" dengan setan .Saya hanya menuduh kekuasaan yang melekat dengan mereka yang membuat mereka selalu di ikuti setan.

Sebelum makin jauh menyalahkan Setan,padahal setan tidak pernah salah karena memang salah dan berbuat salah adalah tugas Setan, mari kita runut kekotoran politik yang sekarang di puncaknya di pegang Pak Jokowi (mari berbaik sangka kalau dia sudah bukan petugas partai lagi,sekali ini setan berbuat positif dengan membisiki pak Jokowi agar jangan menuruti Megawati dan harus independent,karena hanya orang yang independent yang bisa dipengaruhi, kalau orang yang sudah terpengaruh mustahil bisa di pengaruhi lagi,bukan berarti saya menuduh Bu Megawati menjadi setan lo karena mempengaruhi Pak Jokowi,karena Setan tidak berjenis kelamin wanita.Lebih mungkin Setan berjenis kelamin lelaki ,jadi kalaupun yang mempengaruhi Pak Jokowi dianggap setan,tuduhannya lebih mungkin kepada para lelaki yang selama ini dianggap mempengaruhi pak Jokowi ,mohon maaf kepada Bapak SP,AMH dan para ketua Partai Koalisi Indonesia Hebat).

Kekisruhan Politik yang memanas akhir-akhir ini menurut Pak Oegroseno karena seorang BG yang dipaksakan menjadi calon Kapolri yang merupakan salah satu ujung tombak penegakan hukum di negara ini. Situasi makin runyam, karena BG di dukung oleh BW Coklat yang berani mengangkangi Pelaksana Tugas Kapolri menangkap BW putih (warna tidak identik dengan simbol suci atau jahat,lebih pada kebiasaan warna baju masing-masing). Proses penangkapan BW putih yang diluar logika,karena BW Putih yang adalah petinggi KPK yang menetapkan BG menjadi tersangka di borgol layaknya maling ayam,padahal kesalahannya cuma kesalahan akal-akalan,tidak seperti BG yang tersangkut kasus kategori korupsi. Keberanian BW Coklat berbuat nyeleneh akhirnya berbuah manis dengan kenaikan pangkat dan kemungkinan dapat bonus tambahan menjadi Kapolri (jangan heran, di negara yang penuh dengan setan dan para pejabatanya sudah berkolaborasi dengan setan bahkan diangkat jadi sepupu iblis,ini adalah hal biasa).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun