Namun, mengelu-elukan bahasa dan budaya asing itu lebih dari yang sewajarnya justru semakin membuat kepercayaan diri kita menyandang identitas suku dan bangsa lokal menurun. Kita punya warisan bahasa dan budaya lokal yang begitu ragam dan kaya. Warisan itu menunggu kita untuk mengeksplorasi dan mengkaji lalu kemudian menegaskan identitas kita di pergaulan global.
Keberagaman sebagai pendekatan pelestarian warisan budaya lokal kita merupakan kunci kekuatan evolusi umat manusia secara keseluruhan. Keberagaman ini akan melahirkan bentuk keberagaman lainnya dengan interaksi antar komunitas yang berasas saling bertukar warisan pengetahuan satu dengan lainnya.Â
Interaksi itu pada akhirnya akan melahirkan kreasi budaya yang lebih unik dan baru. Sehingga patut untuk disadari bagi generasi muda dari sebuah komunitas lokal bahwa pelestarian budaya, dimulai dengan usaha revitalisasi bahasa daerahnya sangat dibutuhkan untuk mengukuhkan ke-Bhinnekaan dalam konteks NKRI.Â
Kita butuh bahasa nasional untuk menjembatani dialog dan kesatuan visi berbangsa. Demikian pula dengan lingua franca yang dengannya kita bisa mengenalkan kekayaan warisan budaya kita dalam lingkup global agar kesempatan berkontribusi terhadap komunitas global lebih terbuka.Â
Keberagaman merupakan hal niscaya; janganlah justru membuat kita tidak percaya diri. Karena setiap individu itu unik dalam pandangan dunianya masing-masing. Mari saling menjaga warisan lokal kita dan mari kita saling mengenal sekaligus saling memperkenalkan!