Mohon tunggu...
Azura
Azura Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA NEGERI 1 AIR PURIH

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Simak! Inilah Dampak Kekerasan pada Anak yang Membuat Trauma Besar pada Anak Tersebut

17 Februari 2022   22:11 Diperbarui: 17 Februari 2022   22:25 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Benarkah jika anak yang dibesarkan secara keras bahkan dengan adanya tindak fisik dapat membuat menjadi anak yang juga keras serta kasar?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1/3 dari korban kekerasan akan jadi pelaku kekerasan. Kalau misalnya korban atau si anak itu mengalami kekerasan sejak usia dini, untuk waktu yang lama, kemudian dilakukan oleh orang dekat atau keluarga, kemudian juga kekerasan yang dilakukan sangat berbahaya, atau efeknya sangat buruk untuk korban, dan dilakukan di keluarga yang tidak hangat.
Dia tidak punya informasi mengenai apa yang seharusnya dilakukan dalam situasi-situasi tersebut.
Misalkan, mendisiplinkan anak tidak harus dengan kekerasan, tapi yang dia dapat dan yang dia tau itu seperti itu. Jadi ketika dia tumbuh dewasa dan dia menjadi orang tua ya itu yang akan dia lakukan pada anaknya.

Apa saja dampak buruk yang terjadi jika orangtua terbiasa melakukan tindak fisik pada anak?

1. Cedera fisik, akibat kekerasan yang dilakukan pada anak
2. Cedera psikis, adalah cedera yang lebih berat. Dampaknya adalah korban kekerasan akan menjadi anak yang tidak percaya diri, mereka selalu ragu-ragu, dan juga biasa mereka sering ketakutan, merasa tidak aman, mereka juga jadi mudah berbohong karna untuk menyelamatkan diri. Ketika mudah berbohong jadi mereka juga tidak punya nilai yang benar dan salah. Kemudian dia akan tumbuh menjadi anak yang bisa melakukan kekerasan, dan ketika dia menjadi orang tua, dia akan melakukan hal tersebut pada anaknya.

Jika kekerasan dapat berdampak buruk pada anak, lalu cara apa yang disarankan untuk memberikan teguran pada anak?

Cara untuk menegur anak dengan baik adalah:
1. Kita harus tetap tegas kepada anak, tapi nada dan cara bicaranya harus penuh dengan kasih sayang.
2. Kemudian katakan apa yang orangtua inginkan terhadap anaknya, bukan apa yang harus dia hentikan.
3. Beri dia penghargaan ketika dia sudah melakukan hal tersebut. Tidak perlu hadiah mewah atau apapun itu, jadi cukup bilang "Kamu Pintar". Berikan hukuman ketika dia tidak melakukan, hukumannya juga bukan kekerasan seperti contoh diatas, cukup misalnya "Oke, kamu boleh melanjutkan menggambar kalau spidol kamu telah ditutup". Begitu saja, dikasih jeda dahulu. Kadang-kadang kan "ayo-ayo pokoknya tutup dulu!" Terus ngomong itu seperti mengganggu, jadi pusing anaknya. Jangan seperti itu, beri dia waktu untuk menjawab bukan melawan.
4. Hargai perasaan anak, jadi ketika kita beri kesempatan waktu kepada anak untuk menjawab, kelihatan kita peduli pada anak.
U5. Dan yang terakhir, cari solusinya dan ajukan usulan untuk menyelesaikan masalah itu, ajak anak untuk berpartisipasi. Misalnya seperti ini"Ayo kita bereskan bersama ya, adik bisa kan ambil yang ini".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun