Mohon tunggu...
Azliya Nakhla
Azliya Nakhla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam Dianggap Mengabaikan Pengembangan Akal

8 Desember 2022   10:53 Diperbarui: 8 Desember 2022   11:11 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perlu kita ketahui bahwa Pendidikan Islam bertujuan membentuk seorang muslim yang sempurna baik dari segi pengetahuan dan sikap dengan berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. Pendidikan Islam juga mencakup beberapa aspek, seperti aspek akal, rohani, dan jasmani.

Begitulah kenyataannya, Sekarang ini orang-orang menganggap bahwa Pendidikan Islam hanya mengutamakan keagamaan saja dan mengabaikan pengembangan akal. Menganggap bahwa Pendidikan Islam hanya berfokus pada hal-hal keagamaan, seperti beribadah, membaca Al-Qur'an dan segala aspek keagamaan lainnya. Namun jika lebih dipahami, Pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan saja, tetapi juga mencakup aspek lainnya, seperti aspek rohani dan jasmani.

Persoalan ini menjadi penting untuk saya tulis karena Pendidikan Islam tidak mengabaikan akal. Justru, Pendidikan Islam sangat berpengaruh terhadap pengembangan akal. Dapat kita ketahui, akal merupakan sesuatu yang dapat diterima oleh semua orang dan setiap agama dengan bersifat rasional sesuai dengan data kemudian dapat dibuktikan atau diverifikasi kebenarannya secara logis dan kritis. Dengan adanya akal, manusia memiliki kapasitas yang tinggi untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu Pengetahuan yang dimaksud tidak hanya tentang keagamaan saja, tetapi juga terkait dengan Ilmu Pengetahuan tentang sosial, seni, alam, sejarah, filsafat dan ilmu lainnya.

Bahwasannya dapat kita lihat dari segi aspek saja, Pendidikan Islam sudah mencakup pada aspek akal untuk menjadikan manusia yang cerdas dan pandai. Dengan mampu menyelesaikan masalah secara tepat dan cepat serta memiliki dan mengembangkan sains dan filsafat.

Dan juga, dapat kita ketahui bahwa Allah SWT menetapkan manusia sebagai Khalifatullah karena selain memiliki bentuk fisik yang sempurna, manusia juga dianugerahi potensi yang membedakannya dengan mahkluk ciptaan Allah SWT lainnya yaitu dengan adanya akal. Akal berarti daya pikir yang terdapat di dalam jiwa manusia.

Seperti yang terdapat dalam QS. Al-Baqarah (2): 164

"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti."

Ayat diatas menjelaskan untuk mengajak manusia menggunakan akalnya untuk memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitarnya.

Pendidikan Islam mengembangkan akal untuk mencapai tujuan Pendidikan agar tidak dianggap hanya memiliki aspek keagamaan saja. Dalam Islam, akal memiliki kedudukan yang sangat mulia karena dengan menggunakan akal kita dapat menuntut ilmu. Namun demikian, bukan berarti akal diberi kebebasan tidak terbatas untuk memahami agama, tetapi Islam tetap memiliki aturan untuk menempatkan akal sebagaimana mestinya dengan mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditentukan oleh wahyu supaya akal tidak terbatas serta tidak digiring oleh kepentingan sehingga tidak mengahalalkan yang haram dan tidak mengharamkan yang halal. Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan akal baik dari segi peran dan fungsinya.

Perspektif saya terhadap persoalan ini bahwasannya dengan adanya akal Pendidikan Islam akan dapat mengembangkan aspek lainnya, seperti rohani dan jasmani. Pendidikan Islam mengembangkan dari aspek rohani, seperti dengan meningkatkan keimanan, takwa dan akhlak mulia serta dengan memahami isi dan makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an. Yang tentunya dengan menggunakan akal untuk meningkatkan dan memahami hal tersebut. Dan juga, salah satu syarat utama dalam beribadah adalah harus memiliki akal serta dari aspek jasmani Pendidikan Islam mengembangkannya terkait pada kesehatan dan olahraga dengan memiliki badan yang sehat maka akan mewujudkan akal yang sehat sehingga dapat membantu orang lain serta kesehatan dan kekuatan juga berkaitan dengan kemampuan untuk menguasai filsafat dan sains dalam pengelolaan alam karena memiliki indera yang sehat dan bekerja dengan baik. Oleh karena itu, Pendidikan Islam tidak mengabaikan pengembangan akal dan tidak hanya terkait terhadap aspek keagamaan saja, tetapi Pendidikan Islam terkait juga terhadap aspek rohani yaitu terdapatnya iman, takwa dan akhlak mulia, aspek akal, dan aspek jasmani.

Selain itu, akal merupakan hal yang penting dimiliki oleh manusia, seperti yang terdapat dalam QS Al-Syu'ara: 28 "Musa berkata: "Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya: (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal (Ta'qilun)" serta dalam Al-Qur'an akal mempunyai hal yang positif, dimana akal sebagai tolak ukur dan penimbang kebenaran dan kesalahan. Dalam surah Al-Anfal ayat 22, Allah SWT menyamakan orang yang tidak menggunakan akalnya dengan binatang. Al-Qur'an menggambarkan fungsi akal dengan sangat jelas dan menegaskan bahwa orang-orang yang mencapai ulil al-bab adalah orang-orang bertakwa dan memiliki kesadaran sempurna sehingga ia dapat beriman pada Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun