Latar Belakang
Seorang da'i adalah elemen yang krusial dalam menjalankan tugas dakwah atau mengkomunikasikan ajaran agama. Seorang da'i yang efektif harus memiliki ketakwaan dan ketaatan yang tinggi kepada Allah. Ini meliputi pelaksanaan ibadah dengan baik, menjauhi larangan agama, dan mengamalkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh.
Para da'i dapat memperoleh pengetahuan tentang teori-teori kepribadian dan dakwah, serta mempelajari keterampilan diagnosis, wawancara, dan berbagai teknik pendekatan dalam dakwah. Namun, apa yang sebenarnya dibawa oleh seorang dai dalam kerja dakwah adalah dirinya sendiri sebagai pribadi.Â
Para da'i membawa pengalaman hidup mereka ke dalam hubungan dengan mad'u (orang yang didakwahi). Para dai, muballigh, atau penyuluh agama mungkin memiliki penguasaan terhadap teori-teori dan teknik-teknik dalam berdakwah, namun mereka mungkin tidak dapat menjadi dai atau penyuluh yang efektif sampai mereka menjadi pribadi yang memiliki kemampuan terapeutik.
Menjadi pribadi-pribadi terapeutik melibatkan kemauan untuk secara terbuka menggali aspek-aspek kehidupan pribadi seorang Dai atau Penyuluh Agama, kemudian berusaha untuk menjadi individu yang sesuai dengan keterampilan seorang dai. Ini tidak berarti bahwa seorang dai tidak perlu memiliki pengetahuan atau keterampilan lainnya selain dari dirinya sendiri, karena pemahaman seorang dai tentang dinamika perilaku dan keterampilan berdakwah juga sangat penting.
Maksud dari Kepribadian Seorang Da'i
Da'i atau Daiyah merupakan guru di masyarakat. Mereka mengayomi golongan tua dan muda. Da'i adalah sosok yang bertanggung jawab terhadap bersihnya aqidah, tegaknya syairah dan indahnya akhlak masyarakat yang ia bina. Kepribadian seorang da'i tidaklah bijak jika dituntut memiliki akhlak sempurna sebelum menyampaikan dakwahnya. Jika kesempurnaan menjadi pra-syarat bagi seorang da'i, maka takkan ada yang berani mengemban amanah sebagai pelanjut misi dakwah.
Karakteristik atau sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang dai yang efektif dalam berinteraksi dengan masyarakat
Seorang da'i dituntut untuk tenang di dalam berbicara sehingga para pendengar dapat mendengar dan memahami seluruh kandungan perkataannya. Diantara sifat-sifat yang harus dimiliki seorang da'i dalam berinteraksi dengan masyarakat ialah Al-Anat (penuh kesabaran) adalah menuggu kesempatan yang tepatsehingga ia dapat melihat kemaslahatannya dan ia tidak tergesa-gesa.Â
Selain itu, ada pula Al-Hilm (sifat arif) adalah suatu ungkapan sebagaimana yang telah diungkapkan Nabi yang menunjukkan kepada kecerdasan akal dan kehati-hatian seseorang terhadap akibat-akibat yang akan terjadi. Begitu juga dengan seorang da'i ketika berinteraksi dengan masyarakat. Seperti yang diketahui jika seorang da'i merupakan teladan bagi masyarakat sebaiknya memiliki sifat-sifat yang telah di sebutkan dan dijelaskan diatas. Agar dapat di contoh serta mudah di terima dakwahnya oleh masyarakat yang mengikutinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian seorang dai