Kemajuan teknologi sekarang sudah mencapai pada titik puncaknya. Revolusi industri 4.0 sebagai bukti bahwa manusia sudah berhasil mengembangkan teknologi hingga membantu disegala bidang kehidupan. Teknologi sudah membuat manusia mejalani hidup lebih mudah, misalnya smarthphone yang tidak hanya bisa menelepon. Tapi, juga bisa digunakan untuk mengetik bahkan bisa membeli barang lewat benda kecil itu. Alat-alat industri juga tak kalah canggih, manusia hanya cukup mengawasi saja dan barang yang ingin dibuat langsung jadi. Ini membuktikan bahwa manusialah sebagai pencipta dan penguasa dari teknologi.
Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu membuat manusia seakan-akan terlalu terlena dengan kecanggihan alat yang dibuatnya. Manusia malah menjadi kecanduang dengan teknologi dan terlalu bergantung dengannya. Berbagai jenis teknologi, membuat manusia tidak bisa melepaskan diri. Layaknya seperti robot yang sudah tidak bisa merasakan rasa kemanusiaannya, karena terlalu memikirkan teknologi yang hanya membuat nyaman sementara.
Manusia yang sudah ketergantungan berat, akhirnya melukapan hal terpenting kodratnya manusia. Sejatinya manusia ialah makhluk sosial, namun karena teknologi yang membuat kecanduan menjadikan manusia tidak  bisa bersosial lagi. Hingga munculah istilah "nolep" atau no life yang sudah tidak bisa berkomunikasi dengan lingkungannya dan hanya mengurung diri di dalam kamar.
Bagi orang tua mungkin harus waspada dengan tingkah laku anak yang mulai menunjukan tanda-tanda kecanduan gadgetnya. Jika sampai menjadi anak "nolep" maka akan mengganggu perkembangan si kecil. Lebih parahnya lagi, bila anak-anak di usia sekolah sudah menjadi nolep, maka akan susah untuk dirubah lagi karakter ini ketika sudah menginjak usia akhir remaja.Â
Teknologi memang membantu manusia diberbagai bidang kehidupan. Manusia harus benar-benar memanfaatkan agar tidak terjadi kesalahgunaan, apalagi manusia mulai dikontrol oleh teknologi itu sendiri. Tidak jarang sekarang ini, banyak sekali orang tidak bisa lepas dari gadget atau laptopnya karena menganggap itu sudah bagian dari hidupnya. Apalagi kalau sudah tertanam dari usia sekolah, maka akan susah untuk menghilangkan kecanduan teknologi ketika besar nanti.