Perjalanan kali ini lebih istimewa karena tidak saya jalani sendiri. Saya bersama Om Siswoyo, sosok yang bukan hanya mitra dalam urusan informasi dan pelayanan melalui INDOKES, tapi juga sahabat dalam memaknai hidup. Di antara cerita-cerita di jalan, tawa, dan strategi darurat mencari travel, justru ada kekuatan batin yang lahir: bahwa perjalanan bukan soal jarak, tapi soal jiwa yang tetap berjalan.
Embuhisme mengajarkan bahwa manusia punya kehendak, tapi tugas kita adalah melanjutkan langkah meski arah berubah. Menerima tanpa mengeluh. Menyesuaikan tanpa menyalahkan. Dan tetap melangkah, seberapa pun lambatnya.
Di Titik Inilah Embuhisme Bekerja
Hari ini, saya tidak marah, tidak kecewa, tidak juga panik. Saya justru bersyukur. Karena dalam kekacauan ini, saya menemukan keindahan baru: bahwa takdir Allah kadang terasa asing di awal, tapi ternyata penuh rahmat di akhir.
Jadi, kalau ada yang bertanya bagaimana kelanjutan perjalanan kami?
Jawabannya: Mbuh priben carane, sing penting tetep mlaku. Kersane Gusti Allah.
Bersama Om Siswoyo, saya yakin: perjalanan ini tetap punya arah, dan arah itu selalu menuju kebaikan.
Salam dari jalur darat yang penuh berkah,
Aziz Amin | Wong Embuh
Menjalani Embuhisme, Menemani Om Siswoyo INDOKES
"Dalam Embuhisme, bukan rutenya yang penting, tapi caramu berdamai dengan segala yang tak terduga."
{{{ Positif, Sehat dan Bahagia }}}
Aziz Amin | Wong Embuh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI