Saya penikmat indosiar, dulu...., dulu sekali saat masih diasuh sama televisi, saat ini nongkrongin televisi hanya kalau malam itupun kalau ada sisa waktu tanpa bercengkrama dengan dunianya maya.
Sedih saya, jujur sedih..., bukan apa apa saya sangat bangga dan kagum debgan ikon ikan terbangnya indosir, ia bisa mengelilimgi nusantara dengan gagah dan anggun, memberi banyak pencerahan dengan media se nusantara, tapi kenapa saya sedih melihat indosiar sekarang.
Saya berharap artikel ini mungkin bisa dibaca sama anda pengelola indosiar, bukan sebagai bentuk penginaan atau pemcemaran, saya masih tetap mengapresiasi upaya indosiar untuk eksis diblantika perelevisian indonesia dan bisa jadi ada tujuan positif dan mulia untuk mencerdaskan anak bangsa.
Tapi pada kenyataannya kamai di masyarakat sebagaibpenikmat sarana hiduran dan edukasi lewat media televisi mendapatkan kenyataan berbeda bahwa pesan yang anda kirim lewat tayangan di televisi anda terekam debgan gambaran yang sekarang rame vural di berbagai media khususnya sosial media.
ALUR CERITA SINETRON INDOSIAR:
- ketemu
- kenalan
- lamaran
- nikah
- istrinya hamil
- suaminya kerja dikantor
- ada karyawan cantik
- dibaperin
- suaminya selingkuh
- kepergok sama istri
- didatangin
- terus ditanya tanya dia siapa mas?
- suami jawab "dia pacar aku,mulai detik ini kamu aku talak."
"KUMENANGIS MEMBAYANGKAN BETAPA KEJAMNYA DIRIMU ATAS DIRIKU."
-Istri pulang nangis nangis
- suami pulang cuek ngga peduli
- suka marah marah
- suami istri pisah
- suami nikah sama selingkuhannya
- perusahaannya bangkrut
- istri KEDUA nya gamau jadi miskin
- suaminya ditinggal begitu aja
- suaminya jadi gembel
- datang ke mantan istri pengen nya ngajak rujuk
- ternyata mantan istrinya udah punya suami baru dan sukses..
Jreng jreng....
KUMENANGIS MEMBAYANGKAN BETAPA KEJAMNYA DIRIMU ATAS DIRIKU
Setiap hari begitu terus alur ceritanya, udah bisa ditebak Tapi masih banyak yang nonton
