Judulnya terlihat ngeri " Waspada, Virus dalam perkataan ", apa benar sebegitu mengerikan perkataan dan lintasan pikiran kita ?
" kalau menurut saya ya "
JANGAN ANGGAP SEPELE SEBUAH KATA
Ya, ini yang selalu saya tekankan dan ingatkan pada beberapa peserta pelatihan di Lembaga Pemberdyaan Diri dan Lembaga Kursus dan Pelatihan ( LKP ) MIND PROGRAMMING CENTER (MPC).
Bukan tanpa alasan penulis selalu menekankan ini, karena sudah banyak korban yang hanya karena perkataan dan sebuah pemilihan kata yang tidak tepat membuat seorang teraniaya, berantem bahkan kehilangan nyawa.
Kalau sebelumnya anda pernah dengar bahwa " Fitnah lebih kejam dari membunuh " , tentu sejatinya anda pun sangat memahami bahwa saat seorang memfitnah orang lain ia sebenarnya tidak membunuh oarang yang difitnah, ia tidak menggunakan senjata tajam, ataupun senjata api.
Melainkan seorang hanya membutuhkan lisan, perkataannya untuk menfitnah orang lain yang berkemungkinan akan menyebabkan orang difitnah menjadi korban dibunuh atau merasa tidak pantas hidup dan mengahiri hidup dengan membunuh diri sendiri.
Maka wajar kalau hukum menfitnah dikatakan lebih kejam dari membunuh secara harfiah.
PERKATAAN JUGA SENJATA TAJAM
Kalau anda menganggap bahwa senjata tajam adalah pisau, golok, samurai dan clurit dll itu sudah biasa, tapi tahukah anda bahwa manusia adalah mahluk yang selalu kemana -- mana membawa senjata tajam, ia bukan hanya mampu melukai tapi juga membunuh sesamanya hanya dengan senjata tajam itu.
POLISI sekalipun tidak mampu mendeteksi senjata tajam yang dibawa manusia itu kecuali telah digunakan baik terkait fitnah maupun provokasi yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.