Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingkah Menghukum Anak Karena Kenakalannya?

1 Mei 2018   13:57 Diperbarui: 2 Mei 2018   12:45 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi shutterstock.com

Melihat, medengar, dan merasakan bagaimana yang terlihat dan terasa dar pemberitaan baik di televisi, media online sampai dengan sosial media.

Zamannya suda canggih da semua informas bisa sesuka hati hilir mudik tersaji tanpa filter, ya sebuah konsekuensi perubahan peradaban, kayanya ini adalah " zaman fitnah ", zaman dimana tidak mudah menemukan kebenaran, artinya bahwa kita akan mengalami hal yang tidak mudah untuk membedakan dan membandingkan antara ke-benar-an, pem-benar-an mana sebenarnya yang "benar".

Coba lihat bagaimana informasi tersaji sangat instant, dan denga cepat viral dan pada masanya akan menggiring opini publik pada apa yang lazimnya diketahui masyarakat terkait info / isu yang digulirkan, pertanyaannya ;

  • Apa yang viral pasti asli ?
  • Apa yang rame pasti benar ?
  • Apa yang lengkap datanya pasti benar ?
  • Atau sebaliknya, apa yang asli kadang kalah viral ?
  • Apa yang tidak rame justru yang benar ?

Semua ... " tidak mudah " untuk ditarik benang merahnya, sebenarnya seperti apa yang benar, apa benar itu benar atau hanya pembenaran atas apa yang terlanjur dianggap benar.

BERITA VIRAL MELIBATKAN ANAK

Abaikan bahasan penulis tentang bagaimana kebenaran dan apa sebenarnya benar yang ada, karena tidak akan selesai bila kita membahasnya disini, artinya butuh waktu lebih dari satu tahun untuk cerita tentang kebenaran, benar dan pembenaran.

Berita yang semarin tersaji ya itu, itu sebelum akhirnya hari ini bergerser soal "Hari Buruh", penulis juga lagi tidak tertarik membahas tentang itu karena sudah sangat banyak informasi terkait hal tersebut.

Pastinya karena fokus penulis melihat ada hal yang sama terkait tindakan kekerasan dan dan prilaku anak, kalau diamati ternyata beberapa hari ini beberapa info melibatkan anak, dari kasus penculikan anak, penendangan anak di wanaha permainan, bagaimana keterlibatan anak di CFD sampai bagaimana di Yogyakarta anak yatim piatu yang menyiram kepalanya dengan oli bekas.

foto: Tribunnews
foto: Tribunnews
YATIM PIATU DIHUKUM MENYIRAM OLI BEKAS

Berawal dari postingan di Group Info Cegatan Jogja (ICJ), Senin (30/4/2018) yang dibagikan Rohmat Tri Anto ini berasal dari akun Mas Hadi Urc, beberapa foto anak yang meyiram kepalanya dengan oli bekas karena diduga telah mencuri onderdil motor.

Kejadian di Sleman -- Yogyakarta tersebut sontak menjadi viral di sosial media, dan mendapatkan perhatian khusus dari netizen, hal ini mengingat dalam catatan Mas Hadi Urc, diketahui bahwa anak tersebut adalah anak yatim piatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun