kelompok atau kumpulan orang-orang hebat yang membentukan diri dalam sebuah komunitas dan berbadan hukum, yang biasa dikenali dengan nama organisasi tentunya sangat penting dalam tata kelola sebuah sistem terlebih sistem tersebut adalah negara.
Namun seringkali para pelaku komunitas / kelompok (sebut saja organisasi) justru seolah menjadikan organisasi sebagai kelompok terpisah dari negara yang berkedudukan tinggi dan sakral, fenomena tersebut terindikasi atas banyaknya anggota atau simpatisan organisasi yang entah disadari atau tidak telah mengesampingkan pentingnya ke-indonesiaan melalui bhinneka tunggal ika.Â
Parahnya lagi, berlindung dibalik moto cinta Indonesia, jaga NKRI, cinta NKRI atau seolah paling bhinneka tunggal ika.
flashback lagi SMP/SMA, dalam sekolah ada organisasi PMR, PRAMUKA, PASKIBRA, PKS, LBD, OSIS, MPK,Â
ketika ada hari besar atau hajatan sekolah semisal upacara 17 Agustus, kemah, wisuda, dll, maka masing organisasi itu saling kerjasama sesuai fungsinya & (CATAT) tanpa saling serang, tanpa saling memaki.
CONTOH,
saat acara kemah, maka organisasi PRAMUKA yang menjadi komando, PMR memposisikan sebagai tim medis/kesehatan, PKS (Pasukan Keamanan Sekolah) memposisikan sebagai pasukan penjaga & pengamanan, LBD memposisikan sebagai tim keagamaan, OSIS sebagai mitra Pramuka, MPK memposisikan sebagai koordinator intra organisasi bersama OSIS.
SATU sama lain saling koordinasi & kerjasama meski organisasi berbeda dengan misi berbeda, AD ART juga berbeda, masing-masing organisasi punya ketua & kepengurusan
TAPI
mereka berpegang pada prinsip "mereka berada dalam 1 sekolah yang sama".
DANberorganisasi tersebut sebagai wujud kecintaan terhadap sekolah sambil menyalurkan, mengembangkan, ciptakan ide-ide jitu agar ketika terjun ke masyarakat luas memiliki metal yang bijak. juga, organisasi intra sekolah itu sebagai penguat atas eksistensi sekolah.
ANDAI, sekolah diibaratkan NEGARA,
organisasi sekolah = ormas-ormas