Mohon tunggu...
Azizah Hariyono
Azizah Hariyono Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Politeknik Keuangan Negara STAN

When life gives you lemon, make lemonade.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Manajemen dalam Fanbase K-Pop

15 Juli 2019   20:19 Diperbarui: 15 Juli 2019   20:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

K-Pop yang kita kenal saat ini bermula dari penampilan sebuah trio bernama Seo Taiji and Boys pada kompetisi bakat TV Korea. Mereka menampilkan sebuah lagu rap yang sangat menghibur penonton, walaupun pada akhirnya mereka menempati posisi terakhir. Peristiwa tersebut menurut sejarawan musik Korea menandai awal dari K-Pop. 

Selanjutnya pada tahun 1996, Lee Soo Man mereformasi agensinya menjadi SM Entertainment, sebelumnya bernama SM Studio yang didirikan 14 Februari 1989, dan mendebutkan grup idola pertamanya: HOT, kependekan dari High-Five of Teenagers yang beranggotakan lima orang pria. Kemudian diikuti oleh girl group pertama SM yaitu SES yang merupakan kependekan dari nama anggotanya, Sea, Eugene, dan Shoo. Kedua grup tersebut menjadi sangat populer hingga menginspirasi munculnya grup lainnya. Pada tahun-tahun berikutnya, K-Pop berekspansi tidak hanya di dalam Korea saja, namun Asia dan benua lainnya.

Ekspansi K-Pop tersebut juga tidak lepas dari peran penggemar. Beberapa penggemar dengan minat yang sama berkumpul dan membentuk basis penggemar (fanbase). Fanbase tersebut membuat fanpage di Facebook, Twitter, dan Website yang berfungsi untuk memberikan informasi terkini tentang idolanya kepada penggemar lainnya. Tak jarang juga fanbase mengadakan acara seperti bakti sosial, donasi atas nama idolanya, mass streaming, giveaway, group order album, penggalangan dana untuk comeback idolanya, dan lain sebagainya. Fanbase secara garis besar dapat digambarkan seperti event planner.

Terdapat enam elemen kunci desain organisasi menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter yaitu spesialisasi pekerjaan (works specialization), departementalisasi (departementalization), rantai komando (chain of command), rentang kendali (span of control), sentralisasi/desentralisasi, dan formalisasi (formalization). Dalam fanbase, terdapat spesialisasi pekerjaan seperti desainer, project handler, social media administrator, dan lain sebagainya. 

Pembagian pekerjaan tersebut berdasarkan kemampuan dan kemauan anggota (admin). Namun, tidak ada departementalisasi sehingga admin dapat saling membantu dan mengerjakan tugas di luar spesialisasi pekerjaannya. Rentang kendali terbatas dan tidak ada rantai komando dalam fanbase. Pengambilan keputusan yang penting biasanya dilakukan oleh pemilik. Selain itu, tidak ada formalisasi seperti Standart Operating Procedure (SOP). Dilihat dari keenam elemen kunci tersebut, fanbase dapat didefinisikan sebagai organisasi tanpa batas (boundaryless organization).

Fanbase biasanya melakukan rekrutmen admin baru melalui internet sehingga penyebaran informasi mengenai rekrutmen menjadi lebih mudah. Kriteria admin yang diinginkan setiap fanbase berbeda-beda seperti harus diatas 17 tahun, bukan merupakan siswa tingkat akhir maupun mahasiswa yang sedang melakukan skripsi, tidak boleh multifandom, dan lain sebagainya. 

Kandidat yang ingin bergabung menjadi admin fanbase biasanya mengisi application form yang kemudian akan diseleksi oleh pemilik fanbase. Setelah diterima menjadi admin fanbase biasanya dilakukan pelatihan atau training dengan on-the-job yaitu belajar melakukan tugas dengan melaksanakannya langsung serta dibimbing oleh anggota yang lebih berpengalaman. Tidak semua fanbase memberikan gaji untuk adminnya. Meskipun tidak diberi gaji, admin melaksanakan tugasnya dengan kemauannya sendiri atas dasar rasa kecintaan pada idolanya.

Fanbase merupakan boundaryless organization yang memiliki struktur dan fungsional yang sederhana. Keberadaan fanbase dalam K-Pop merupakan hal yang penting untuk kelangsungan karir idola. Fanbase bagaikan manajer kedua dari idola yang turut andil menyokong penghargaan, kegiatan, dan brand yang dipromosikan idola serta memberi informasi tentang idola kepada penggemar lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun