Sabtu (13/11/2021) -- Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mulai melakukan percepatan vaksinasi berbasis desa, karena dengan cara itu herd immunity atau kekebalan komunitas bisa segera terwujud minimal 70 persen, bahkan bisa lebih meningkat.
Vaksinasi berbasis desa tentunya membutuhkan kerja sama pada seluruh elemen masyarakat, termasuk ketua RT. Dalam mensukseskan percepatan vaksinasi, ketua RT menjalankan tugasnya dengan mendata warganya yang belum vaksin, mensosialisasikan pentingnya vaksinasi, dan meminta agar warganya turut melakukan kegiatan vaksinasi.Â
Namun, hal tersebut dikrititisi oleh salah satu remaja desa yang masih SMP, ia mengatakan dalam statusnya "sejak kapan ada pewajiban vaksin dalam RT, malah nyuruh-nyuruh orang, padahal kan hak masing-masing".
Azizah Ayu Abdiani, salah satu mahasiswi Psikologi Universitas Diponegoro yang sedang melakukan KKNT di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora ini memanfaatkan fenomena tersebut dan melakukan intervensi kepada para remaja di Kelurahan tersebut.
"Iya memang benar adanya mbak, remaja mungkin perlu disadarkan mengenai pentingnya melakukan vaksinasi agar mereka tidak salah persepsi" ucap Bidan Desa Mlangsen.
Intervensi yang dilakukan oleh mahasiswi Undip ini yaitu melalui penyuluhan yang berjudul "Pentingnya self awareness pada remaja untuk memerangi Covid-19". Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Azizah Ayu berkolaborasi bersama Bidan Desa Mlangsen, Posyandu Remaja Cendana Raya, Ketua RT 11/03, dan UPTD Puskesmas Blora.
Ketua RT memberikan dukungan penuh atas kegiatan yang dilaksanakan "Kami mendukung penuh kegiatan positif yang mbak lakukan" tambahnya.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, target pesertanya pun tercapai. Bahkan remaja yang mengkritisi upaya ketua RT dalam mensukseskan percepatan vaksinasi pun turut hadir dalam pelaksanaan kegiatan ini.