Mohon tunggu...
Imroatul Azizah
Imroatul Azizah Mohon Tunggu... -

Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengaruh Pengurangan Subsidi BBM

28 Desember 2014   03:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:20 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IMROATUL AZIZAH

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

18 November 2014 pukul 00.00, BBM jenis premium naik dari Rp.6500 menjadi Rp.8500, dan solar dari Rp. 5500 menjadi Rp. 7500. Hal tersebut secara resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi wakil Presiden Jusuf Kala dan para mentri di Istana Merdeka senin(17/11/2014). Setelah tersiar batalnya kenaikan BBM pada tanggal 1 November 2014.

Langkah yang dilakukan oleh Presiden Jokowi pun banyak menuai kontra dari masyarakat. Beberapa kalangan manyarakat mengecam kenaikan BBM ini karena terlalu menyengsarakan rakyat dan dirasa berlebihan dimana harga minyak dunia sedang turun.

Harga minyak dunia memang sedang turun, yakni WTI $63,05 dan Brent $66,19 dikutip dari seputarforex.com (8/12/2014). Tetapi akankah hal ini mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar?

Subsidi di Indonesia

Di Indonesia sendiri subsidi sudah menjangkau berbagai sektor salah satunya adalah BBM.Pengertian subsidi sendiri adalah alokasi anggaran yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga yang memproduksi barang/jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak, sehingga harganya dapat dijangkau masyarakat. Banyaknya sektor yang mendapatkan subsidi menyebabkan besarnya beban anggaran Negara.

Langkah pengurangan yang dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi sebenarnya baik, karena dengan mengurangi subsidi BBM bisa sedikit mengurangi beban anggaran Negara. Terutama ketika harga minyak dunia sedang turun karena selisih keduanya bisa disalurkan untuk sektor – sektor lainnya. Hanya saja masyarakat belum percaya seutuhnya akan niat baik Pemerintah tersebut, karena takut anggaran tersebut disalahgunakan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggungjawab. Jadi, yang perlu Pemerintah lakukan hanya menunjukan hasil dari pengalihan dana subsidi BBM , sehingga masyarakat bisa percaya bahwa langkah yang diambil pemerintah adalah untuk kebaikan seluruh rakyat Indonesia.

Bonus Demografi

Jika pengurangan subsidi BBM dikaitkan dengan ilmu kependudukan dimana diperkirakan pada tahun 2020 – 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi. Bonus demografi sendiri adalah suatu keadaan dimana angka usia penduduk produktive yakni antara usia 15-64 lebih tinggi dibandingkan usia muda ataupun usia tua. Dalam tahun – tahun tersebut Indonesia memiliki tenaga kerja yang melimpah. Hal tersebut akan lebih baik jika saja tenaga kerja tersebut memiliki skill yang mumpuni untuk menunjang pekerjaan, baik hardskill maupun softskill. Bonus Demografi merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi Indonesia karena tidak semua negara bisa mengalami bonus demografi. Maka seharusnya Indonesia bisa memanfaatkannya dengan sebaik – baiknya.

Untuk mendukung suksesnya Bonus Demografi tersebut Indonesia bisa mempersiapkannya dari sekarang yakni Pemerintah bisa melakukan perbaikan sektor – sektor yang terkait, seperti

1.Kesehatan;

Kesehatan juga bagian penting dari Bonus Demografi, karena kesehatan mempengaruhi kualitas dan kuantitas dalam bekerja.

2.Pendidikan;

Setiap orang yang bekerja membutuhkan ilmu sehingga mereka bisa bekerja secara tepat guna.

3.Pelatihan ketenagakerjaan;

tidak semua orang menginginkan bekerja di sebuah instansi atau perusahaan, karena lebih memilih berwirausaha. Orang –orang yang memilih berwirausaha bisa mengikuti pelatihan ketenagakerjaan sehingga para pengusaha tersebut bisa mengurangi resiko resiko kebangkrutan.

dan lain – lain yang bisa mendukung tercapainya kualitas tenaga kerja Indonesia yang berkompeten dibidangnya sehingga ketika saatnya nanti tenaga kerja Indonesia akan diperebutkan oleh perusahaan atau instansi, baik dalam negeri ataupun luar negeri serta menjadi bangsa yang lebih makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun