Mohon tunggu...
Azhari Nourma Dewi
Azhari Nourma Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2020/2021

Mahasiswa Ilmu Kelautan UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswi KKN UNDIP Menciptakan Alat Hand Sanitizer Injak dan Pemanfaatan Sampah Plastik

3 Agustus 2021   15:30 Diperbarui: 3 Agustus 2021   15:31 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Alat Hand Sanitizer Injak Kepada Perangkat Desa Gagaksipat

Boyolali (03/08/2021)-Berdasarkan data dari Satgas COVID 19 dalam website resminya, covid19.go.id menyebutkan bahwa hingga 02 Agustus 2021 masyarakat Indonesia yang dinyatakan positif corona sebesar 3.462.800 jiwa dengan rincian 2.842.345 jiwa sembuh dan 97.291 jiwa meninggal dunia. Jawa Tengah termasuk salah satu provinsi dengan persebaran covid 19 yang tinggi urutan ketiga setelah provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, teknologi memiliki peranan sangat penting dalam setiap aspek kehidupan manusia termasuk dalam bidang kesehatan. Perkembangan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk membuat alat yaitu alat injak hand sanitizer untuk memutus rantai penyebaran Covid 19. Alat injak hand sanitizer merupakan terobosan baru yang memanfaatkan teknologi terkini untuk menggunakan hand sanitizer tanpa harus menyentuhnya.

Salah satu mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2021, Azhari Nourma Dewi membuat alat hand sanitizer dengan sistem injak. Penggunaannya yang sangat mudah sehingga dapat menarik masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan tangan. Alat ini diciptakan untuk meminimalisir kontak fisik dari tangan satu ke tangan lainnya melalui pump botol hand sanitizer, karena penggunaan alat tersebut dengan cara diinjak menggunakan kaki.

Tak berhenti sampai disitu, mahasiswi KKN juga mengelola serta mengedukasi kepada warga mengenai pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobricks. Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di lingkungan RT 02 Gagaksipat. Masyarakat di Desa Gagaksipat tergolong masyarakat yang kurang peduli terhadap sampah plastik yang berceceran di lingkungan sekitar. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai penggunaan sampah plastik dapat dikatakan tidak konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa batasan tertentu. Tindakan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat adalah membakar atau membuang sampah plastik yang kemudian dapat terurai menjadi zat-zat kimia beracun.

Salah satu penanganan dan pengelolaan terhadap sampah plastik adalah mendaur ulang botol plastik menjadi ecobricks. Ecobricks merupakan botol plastik yang diisi secara padat dengan sampah non biologis, yaitu plastik. Tujuan dari ecobrick selain untuk mengurangi sampah plastik, yaitu untuk mendaur ulang dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna, seperti meja, kursi, maupun tempat sampah. Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat ecobrick ini sangat sederhana, yaitu adalah botol plastik bekas (600 ml), gunting, kawat, dan lem.

Edukasi dan Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick Kepada Warga RT 02 RW 03 Desa Gagaksipat, Kabupaten Boyolali
Edukasi dan Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick Kepada Warga RT 02 RW 03 Desa Gagaksipat, Kabupaten Boyolali
Penulis: Azhari Nourma Dewi

DPL: Prof. Dr. Ari Pradhanawati, MS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun