Mohon tunggu...
Ayyin Nayyirotul Ummah
Ayyin Nayyirotul Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suantai ojok gupuh

Santai ojok gupuh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Covid-19 Merajalela, PPKM di Mana-mana

22 Juli 2021   01:07 Diperbarui: 22 Juli 2021   01:17 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kata  covid yang  tak  asing lagi bagi kita kini telah merajalela. PPKM yangditerapkan dimana-mana aktifitas masyarakat semua terbatas,semua orang tak bisa bergerak bebas. Akan kah kita menyalahkan pemerintah, atau malah kita menyalahkan diri kita sendiri karena tidak taat akan aturan pemerintah.

Nah Mari kita ulas sedikit tentang hal ini.

Kita ketahui bahwasannya Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa' :59

59. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.

Atau dapat kita simpulkan dari ayat ini bahwasanya Taat kepada Allh SWT dan Rosul-Nya hukumnya adalah mutlak tanpa syarat dan taat kepada ulil amri (penguasa kekuasaan) hukumnya adalah mutlak dan bersyarat. Maksutnya adalah selagi perintahnya sesuai dengan syriat islam maka kita harus mengikuti dan apabila sebaliknya maka kita boleh tidak mengikuti.

Nah disini timbul pertanyaan, Apakah penetapan ppkm ini perintah sesuai syariat atau malah sebaliknya?

Ini tergantung masing- masing pribadinya, mengapa seperti itu, karena tidak semua orang berpikirkan tentang hal yang sama ada yang bernggapan bahwasanya corona di buat sebagai ajang pencarian uang, namun juga ada yang berpikiran bahwa PPKM adalah salah satu cara agar kegiatan masyarakat bekurang sementara untuk kasus penyebaran covid. (tergantung niatnya masing-masing). Lantas apa yang harus kita laksanakan sekarang, mengikuti perintahnya atau malah melawannya? Kita juga harus meliht kondisi realistisnya yang mana PPKM ini menyebabkan rakyat bawahan kesusahan dalam semua hal, baik lapar, harta,dll. Maka hendaknya kita juga menolaknya dengan baik pula, dan bagi seorang yang merasa sakit hendaknya tetap berdaim dirumah (menghargai ). Namun kesadaran ini yang kurang kita terapkan. Padahal kunci dri semua ini adalah kesadaran. Kita sebagai warga Negara seharusnya bersama-sama melawan pandemic ini bukan malah tercerai berai. Nah ini semua tergantung penilaian kita masing-masing akan kah kita akan diam atau malah sebaliknya.

Covid 19 ini adalah suatu cobaan yang sangat pedih bagi semua Negara. Apa yang harus kita lakukan, apa harus berdiam diri tanpa melakukan apa-apa?

Hal ini telah tercantum pada Al-Quran surah Al-Baqoroh:155 dan 156

155. Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar

156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun