Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Anak Tidak Bisa Lepas dari Ponsel, Bisa Jadi Salah Orang Tua

17 Maret 2018   11:22 Diperbarui: 17 Maret 2018   11:39 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kecanduan ponsel ilutrasi dari Djeca

Ponsel merupakan produk dari kemajuan teknologi di era yang semakin canggih ini. Betul sekali jika dikatakan perlu mengetahui. Tetapi perlu mengetahi disini dapat diberi batasan penafsiran dengan catatan kaki dalam tahap pendampingan atau arahan orang tua jika objek yang dituju adalah anak-anak usia dini.

Fenomena kecanduan gadget di kalangan anak-anak semakin hari semakin menjamur. Munculnya fitur-fitur yang membuat mata anak tertarik semakin menjamur dewasa ini. Hal yang kemudian menyebabkan melekatnya tangan dan mata anak pada setiap apa-apa yang muncul dalam permukaan layarnya. 

Cukup memprihatinkan, bagaimana tidak. Mulai mata terbuka hingga tertutup lagi, gadget selalu berhasil mencuri perhatian anak agar selalu berada disampingnya. Mulai dari memainkan game, menonton video online, serta masih banyak fitur lainnya yang kerap kali dikunjungi anak jika tengah asyik bersama ponsel pintarnya.

Tidak sadarkah kita, dibalik semua itu tersembunyi sebuah dugaan yang mengindikasikan bahwa telah terjadi beberapa kelalaian cukup fatal dari orang tua.

Orang tua terlalu khawatir jika anaknya keluar rumah

Hal ini biasanya dapat ditemui di kalangan orang-orang yang bertempat tinggal di daerah perkotaan maupun perumahan elit, terkadang memiliki kondisi lingkungan bermain yang kurang mendukung atau bahkan tidak rekomendasi untuk membiarkan anak berbaur dengan mereka. Kemudian muncullah pemikiran dari orang tua agar tetap bisa membuat anak tidak kuper dengan salah satunya adalah meperkenalkan ponsel yang dapat dijadikannya sebagai teman.

Hal yang cukup disayangkan sebenarnya, lebih-lebih jika anak yang telah difasilitasi ini belum begitu bijak dalam menggunakannya, serta orang tua yang kurang aktif dalam mensosialisasikan terkait penggunaan ponsel kepada anak. 

Mau bagaimana lagi, jika dengan begitu anak tetap bisa menyeimbangi perkembangan kegiatan terkini. Kemudian jika sudah terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan barulah orang tua merasa bersalah dan gelisah terhadap perlakuan apa yang seharunya di berikan kepada anaknya agar tidak ketinggalan perkembangan terbaru dalam pergaluan.

Terlalu sering menggunakan ponsel dihadapan anak

Memang terlihat sepele hal ini. Sekali, dua atau bahkan tiga kali. Orang tua masih kerap menggunakan ponsel didepan anaknya sekalipun hal itu tidak untuk mendeklarasikan bahwa dirinya sedang bermain sesuatu yang kurang penting. Melainkan sedang membahas rencana kemajuan perusahaan yang dimiliki dengan rekan kantornya. 

Hal itu akan menumbuhkan spekulasi-spekulasi yang kian hari semakin banyak dalam pikiran  anak. Mereka akan terus berpikir bahwa hal itu biasa dilakakukan oleh ayah atau ibunya, berarti dia juga bisa meniru orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun