Mohon tunggu...
khurotul ayun
khurotul ayun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota UNEJ

wanita

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengembangan Agribisnis dalam Kerangka Pengembangan Ekonomi di Aceh Tengah

19 September 2019   18:45 Diperbarui: 19 September 2019   18:50 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam upaya pengembangan ekonomi wilayah di Kabupaten Aceh Tengah, sektor perkebunan kopi merupakan salah satu penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 

Meningkatnya produksi perkebunan tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelaku usaha perkebunan kopi tersebut sehingga perlu adanya pola pengembangan perkebunan yang saling menguntungkan untuk tercapainya keseimbangan harga dan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha.

Konsep agribisnis mengintegrasikan sub sektor agribisnis hulu (Up-stream Agribusiness) yaitu kegiatan ekonomi/industri atau perdagangan yang menghasilkan sarana produksi input bagi pertanian primer, sub sektor agribisnis primer/budidaya (on-farm Agriculture) yaitu kegiatan usaha tani yang menggunakan sarana produksi untuk menghasilkan produk pertanian primer/pertanian primer, kegiatan ekonomi yang mengolah hasil pertanian primer menjadi produk industri hasil pertanian/agro-industri serta perdagangannya dan agribisnis penunjang yakni faktor-faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan agribisnis terutama dari segi finansial dan teknologi.

Perkebunan kopi di Kabupaten Aceh Tengah dengan lahan seluas 46 ribu hektar dan jumlah produksi rata-rata 725 ton/hektar pertahun secara signifikan belum memberi kesejahteraan pada masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani, sebanyak 33 ribu jiwa dari 200 ribu jiwa penduduk adalah petani kopi. Berikut ini beberapa permasalahan dalam pengembangan agribisnis perkebunan kopi di Kabupaten Aceh Tangah:

Aspek kebijakan

Minimnya dukungan pemerintah daerahKabupaten Aceh Tengah dalam pengembangan perkebunan kopi yang merupakan sektor unggulan.

Aspek Teknis

Aspek Pengelolaan/Budidaya hasil perkebunan.

Produktivitas komoditas kopi belum maksimal, disebabkan oleh penguasaan teknologi yang kurang dan lemahnya ketrampilan dalam usaha tani. Selain itu, modal usaha tani sangat terbatas, pengelolaan pertanian bersifat tradisional, sulitnya mencari pupuk murah, dsb

Pola pengembangan yang tepat pada agribisnis perkebunan kopi di Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan analisis agribisnis hulu, analisis primer dan analisis hilir adalah dengan penempatan input produksi di Kota Takengon,Kecamatan Pegasing,dan Kecamatan Kutepanang yang menyediakan bibit tanaman kopi, pupuk, pestisida serta mesin, dimana suplayer input utama berada di Sumatera Utara. 

Pengembangan agribisnis primer difokuskan pada peningkatan usaha tani yang dilakukan pada setiap kecamatan/skala kabupaten melalui pengembangan industri pengolahan, penyediaan peralatan serta penyuluhan oleh dinas perkebunan dan pengembangan agribisnis hilir dilakukan dengan pola peningkatan distribusi hasil perkebunan kopi melalui percepatan akses transportasi darat lintas Takengon, Bireun, Sumatera Utara dan lintas Takengon, Aceh Tenggara,Sumatera Utara serta dukungan informasi pasar melalui pengenalan internet kepada para pelaku perkebunan kopi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun