Banyaknya pernikahan yang jarang memikirkan bagai mana nanti dia punya anak dan menjalanni kehidupan lebih dari sebelumnya, apakah sudah dipersiapkan?, jelas saat ini banyaak orang yang lebih memikirkan bagaimana saat resepsi? bagaimana acaranya?, memaiaki make-up siapa? dll. karena memang tidak dipungkiri kita berada dizaman seperti ini yang begitu keras dan tingginya tingkat cara kita hidup dll.
dalam memberikan pola asuh kelihatannya bentuk hal yang remeh karena faktanya luar fisiknya oke, tpi mental dan karekternya tidak oke, berarrti itu belum balance, sebagai orangtua harus cermat dalam memilih pola asuh, karena apablila salah dalam memilh pola asuh akan berakibat fatal. pola asuh yang paling tepat diantara beberapa jenis-jenis pola asuh, pola asuh demokratislah yang paling idel. pola asuh demokratis adalah pola asuh yang menjadikan anak lebih mandiri namun masih berada pada batasan-batasan yang diberikan oleh orangtua. musyawaroh verbal memungkinkan terjadinya pola asuh demokratis. anak yang didik orangtua dengan menggunakan pola asuh demokratis akan menjadikan anak lebih berkarakter dan matang. anak memiliki emosi stabil, mudah diatur, mandiri, terbuka, percaya diri, aktif, ceria, serta dapat bertanggung jawab.
penerapan dalam memberikan pola asuh demokratis kepada anak memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. menderikan pendengar yang baik, menjadi lawan bicara yang baik, dan selalu mendorong anak lebih aktif dan kreatif, selagi itu tidak melanggar norma-norma yang berlaku
2. bersikap lembut serta menunjukan rasa kasih sayang yang tinggi
3. bermain bersama untuk mengembangkan kreativitas anak
4. menghindari kata "jangan"
5. mengajarkan anak untuk minta' maaf
6. mengajarkan keterbukaan
7. menumbuhkan sikap menghormati kepada lebih tua dan menyayangi kepada lebih muda
8. konsisten