Mohon tunggu...
Ayu FiradaR
Ayu FiradaR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hamba Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam, Agama, dan Masyarakat Madani

15 Juni 2021   08:28 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:52 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam merupakan suatu agama yang menghargai pluralitas masyarakat. Dalam Islam, pluralitas atau kemajemukan masyarakat adalah suatu Sunnatullah yang tidak dapat dielakkan. Berkaitan dengan hal ini, manusia secara beragam diciptakan untuk saling mengenal. Kaitannya dengan pandangan Islam tentang hal ini, tidak berarti bahwa Islam memandang seluruh agama sama. 

Dalam Islam, pluralitas tidak berkaitan dengan kebenaran akan ajaran agama-agama. Hal ini sesuai dengan Quran surah Al-Kafirun ayat 6 yang berarti “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” Tidak ada tukar-menukar dengan pengikut agama lain dalam hal peribadahan kepada Tuhan. Wahai orang kafir, untukmu agamamu, yakni kemusyrikan yang kamu yakini, dan untukku agamaku yang telah Allah pilihkan untukku sehingga aku tidak akan berpaling ke agama lain.

Dalam Islam pluralitas masyarakat dipandang sebagai suatu eksistensi sosial dan budaya yang harus dihargai dan dihormati. Dalam kaitannya dengan pembentukan masyarakat Madani atau masyarakat yang berperadaban di mana masing-masing masyarakat dapat melaksanakan ajaran agamanya dengan bebas tanpa paksaan, Islam telah memberikan contoh yang konkrit dalam masa nabi sampai masa sesudahnya.

Namun demikian, untuk mewujudkan kebenaran ini, kaum muslimin dituntut untuk memberikan interpretasi yang tepat agar ajaran Islam dapat dilaksanakan dalam kaitannya dengan realitas sosial masyarakat muslim. Oleh karena itu, suatu keharusan bagi masyarakat muslim untuk bisa saling menghargai sesama baik seiman ataupun tidak dengan batasan dan norma-norma yang ada.

Dengan demikian, realitas plural dalam masyarakat selayaknya dipahami sebagai suatu wadah untuk merealisasikan ajaran agama Islam dalam kehidupan sosial kemasyarakatan ketika berinteraksi dengan para pemeluk agama yang berbeda. Dengan kesadaran inilah, masyarakat Islam dapat memberikan kontribusi yang amat besar dalam pembentukan masyarakat Madani.

Fungsi Agama dan Peran pelaku agama dalam pembentukan masyarakat Madani

Agama adalah kerangka etis yang memberikan batasan moral untuk menggunakan kekuatan. Selain itu, agama dapat memimpin masyarakat untuk melakukan hal yang benar dan baik untuk kehidupan masyarakat. Karena alasan ini yang dapat dikatakan agama adalah kekuatan pendorong untuk menciptakan masyarakat madani dan mewujudkan nilai-nilai baik untuk kehidupan masyarakat seperti keadilan, kesejahteraan dan lain sebagainya.

Agama dan ajaran yang dianut selain berfungsi sebagai pendorong kekuatan religius, agama juga dapat berfungsi sebagai sumber nilai-nilai universal yang baik dalam kehidupan untuk membangun moralitas kekuasaan dan masyarakat sipil yang berurusan langsung dengan kemanusiaan.

Sehubungan dengan ini, para pelaku agama yang diharapkan menjadi pemicu perubahan ke arah yang lebih baik dengan menghadirkan kebajikan baik dalam hidup mereka dan mendorong orang untuk mempraktikkan kebajikan-kebajikan, baik yang didasarkan pada ajaran agama. Karena pembentukan masyarakat sipil memiliki banyak hubungannya dengan kekuatan dan masyarakat, para pelaku agama harus mampu mendorong mereka yang berkuasa untuk memiliki etika, dan sebuah counciousness moral berdasarkan semangat religius. Sebagai sumber nilai, agama menjadi aspirasi untuk melakukan keadilan, membuat masyarakat sipil dan pemerintahan yang bersih. (Kramkowski, John, 2005).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun