Mohon tunggu...
Ayudya Chaerani
Ayudya Chaerani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Welcome! 🎉

Mahasiswi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Teknologi Pendidikan dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

31 Desember 2021   06:29 Diperbarui: 31 Desember 2021   07:08 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi.

Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan. Semua sektor merasakan dampak corona. Dunia pendidikan salah satunya. Dilihat dari kejadian sekitar, baik siswa maupun orangtuia siswa yang tidak memiliki handphone untuk menunjang kegiatan pembelajaran dari luar jaringan (daring) ini merasa kebingungan.

Pihak sekolah dalam hal ini, mencari solusi untuk mengantisipasinya yaitu beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melalukan pembelajaran secara kelompok, sehingga melakukan aktivitas belajar pun bersama. Mulai belajar melalui vidiocall yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, pengabsenan melalui list WhatsApp,serta materi-materi yang dikirimkanpun berbentuk vidio berdurasi kurang dari 2 menit.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya pada sistem media pembelajaran saja, tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi bagi siswa dan guru guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam meyediakan jaringan internet.

Hal inipun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa yang memerlukan data (kuota internet), sedangkan orangtua mereka yang berpenghasilan rendah atau dari kalangan menegah ke bawah (kurang mampu). Hal ini menjadi beban bagi orangtua siswa yang ingin anaknya tetap mengikuti pembelajaran daring.

Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kretivitas terhadap pengguna teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan, tapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan degan baik. Pada saat bersamaan, tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi semua tentang bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompoten untuk abad ke-21.


Keterampilan paling penting pada abad ke-21 ialah self-directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari edukasi. Menurut saya, masa pandemi ini dapat melatih serta menanamkan kebiasaan menjadi pembelajar mandiri melalui berbagai kelas daring atau webinar diikuti oleh mahasiswa.

Situasi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi dimana para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi pembelajaran.

Pembelajaran daring juga menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi Indonesia yang memiliki ribuan pulau . Bagaimana teknologi dapat digunakan, bagaimana penyediaan akses internet di daerah terpencil dimana barang elektronik tanpa akses internet pun masih menjadi suatu kemewahan. Ini merupakan tantangan bagi semua pihak.

Saat ini kita harus bekerja keras bersama bagaimana membawa teknologi menjawab permasalahan nyata yang terjadi pada mahasiswa dan pelajar yang kurang beruntung dalam hal ekonomi maupun teknologi yang berada di daerah-daerah terpencil.

Kondisi pandemi Covid-19 juga memaksa para pemangku kebijakan dibidang pendidikan untuk dapat meneyesuaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran. Penyesuaian ini diwujudkan melalui kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM), dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun