Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prinsip Multiplikasi 5 Roti 2 Ikan Yesus

26 Mei 2021   00:10 Diperbarui: 26 Mei 2021   00:14 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://altusfineart.com/products

Yesus semakin terkenal dan menjadi pusat perhatian. Kemana saja Ia pergi selalu akan ada rombongan orang yang mengikuti-Nya. Beberapa dari mereka ingin mendengar pengajaran-Nya, banyak ingin disembuhkan, ada juga yang sekedar penasaran ingin melihat orang seperti apakah Yesus itu. Karena cerita demi cerita yang tersebar tentang dirinya semakin berseliweran dan membuat orang penasaran.

Beberapa waktu setelah Ia mengutus para murid untuk masuk ke kota-kota dan desa-desa sambil memberitakan Injil Kerajaan serta melenyapkan kelemahan dan penyakit dan pelayanan mereka mengalami sukses besar, disaat itu pula status Yesus dari tukang kayu, menjadi orang terkenal lalu menajadi selebritis.

Keberhasilan para murid menjalankan misi pelayanan membuat sulit bagi Yesus untuk tidak dikenali saat melintasi jalan-jalan utama kota. Ia tentu tak ingin para pemuka agama Yahudi atau para tentara Romawi membawa-Nya lalu mati sebelum saatnya tiba.

Oleh sebab itulah Yesus beberapa kali terlihat mengasingkan diri, pada peristiwa Yesus memberi makan ribuan orang itu, Yesus memang ingin menyepi ketempat sunyi,  karena situasi politik Galilea dan Yerusalem sedang panas setelah sepupu Yesus sendiri yaitu Yohanes Sang Pembaptis dipenggal oleh Herodes Raja Wilayah. Yohanes Pembaptis terlalu frontal ketika menegur penguasa.

Yesus tentu bersedih dan ingin mengambil waktu sejenak dengan murid-murid-Nya. Tetapi, sayang seribu sayang, hal itu tidak berlangsung mulus sebab orang banyak sudah mengetahui keberadaan mereka dan mencari jalan lewat darat untuk bisa sampai ke seberang Danau Galilea, sementara Yesus dan para murid menggunakan perahu.

Yesus sekali lagi melayani kebutuhan mereka akan Firman Tuhan. Ia mengajar mereka, menyembuhkan mereka yang sakit dan berpikir tentang bagaimana mereka akan mendapat makan pada tempat yang sunyi serta di waktu yang sudah hampir malam (Injil Yohanes 6)

Yesus bersedia diinterupsi dalam jadwalnya yang padat, dalam kesedihan hati karena kematian sepupu-Nya dan dalam kesedihan hatinya melihat begitu banyak orang hidup dalam kemiskinan, penindasan dan dosa.

Filipus salah satu rasul berkata uang 200 dinar tidak akan cukup untuk membeli roti sekalipun mereka mendapat sepotong kecil saja. Kesal juga mungkin karena  seandainya Yesus tadi mendengarkan permintaannya menyuruh orang banyak itu pulang tentu tidak akan sampai begini keadaan mereka. Terjebak diantara ribuan orang yang sama-sama lapar.

Tetapi Yesus menyuruh murid-murid mencari makanan apapun  yang dapat mereka temukan. Hasilnya nihil. Mereka hanya mendapati seorang anak kecil yang membawa bekal makan 5 roti jelai dan 2 ikan. Hal yang lucu kalau sumbangan sekecil itu akan dapat memenuhi kebutuhan orang yaitu 5000 laki-laki.

Apa yang diperbuat Yesus?

  • Yesus tetap tenang, Ia tidak pernah terperangkap dalam masalah atau krisis sebab Dia adalah pribadi  yang berkuasa dalam perkataan dan perbuatan.
  • Yesus meminta orang banyak duduk dalam kelompok 50 atau 100. Artinya semua orang harus mengikuti sistem dan struktur yang Yesus perbuat. Tidak ada pelipatgandaan dalam kekacauan. Mereka nurut dan patuh.
  • Yesus mengambil roti dan ikan itu lalu mengangkatnya serta bersyukur. Bersyukur pada hal yang kelihatannya tidak signifikan, tidak berarti atau sepele. Sudahkah kita bersyukur atas apa yang kita sudah terima dari Tuhan?
  • Tuhan memecah-mecahkan roti dan ikan tersebut lalu memberikan kepada murid-murid-Nya. Artinya ada kerjasama antara sang pemberi dan penyalur berkat. Kita percaya kalau Tuhan juga memakai orang lain untuk menolong kita.
  • Tuhan tidak membiarkan potongan-potongan sisa roti dan ikan untuk dibuang melainkan dikumpulkan pada keranjang-keranjang kosong yang jumlahnya 12 bakul. Artinya berkat Tuhan selalu cukup bahkan lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun