Mohon tunggu...
ayu_n
ayu_n Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Bukan Miniatur Orang Dewasa

27 Februari 2018   18:42 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:47 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hampir setiap hari kebanyakan orangtua selalu memarahi anaknya, karena sang anak belum bisa melakukan pekerjaan atau aktifitas yang diharapkan orangtua,

Seperti contoh : waktu makan sang anak masih ingin bermain saja tanpa menghiraukan waktunya dan sang anak tidak mau makan karena sudah asik dengan kegiatanya, kebanyakan dari orangtua jelas langsung emosi,

sesungguhnya mereka bukanya tidak menurut atau durhaka karena tidak memenuhi permintaan atau belum bisa taat kepada orangtuanya, didalam bermain anak-anak akan mendapati sesuatu hal hal yang baru yang baru mereka kenal, bukan kah semua sudah memahami bahwa anak sangatlah kritis dan akan haus dalam berbagai hal. Tapi ada beberapa orangtua membatasi anak dalam bermain. 

Bermain adalah aktifitas dari anak-anak, seperti halnya orang dewasa, mereka memiliki suatu kegiatan atau aktifitas baik itu belajar, bekerja atau yang lainya. Dan menganggap bermain bukanlah hal yang penting dan hanya sebagai hiburan semata, jadi para orangtua banyak yang membatasi kegiatan anak-anak.

Anak-anak tidak salah apabila belum bisa memenuhi kebutuhan atau permintaan yang para orangtua minta, karena sesungguhnya mereka (anak-anak) BELUM MAMPU UNTUK MEMAHAMI apa yang orang lain inginkan itulah sifat anak yang disebut EGOSENTRIS. 

EGOSETRIS sangat berbeda dengan EGOIS, EGOSENTRIS adalah ketidak mampuan seorang anak dalam memahami atau mengikuti perintah dari orang lain, dan lebih memikirkan dirinya sendiri. Karena ketidak mampuan itu, anak belum bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk, mereka hanya mampu berfikir untuk dirinya. 

Dan sedangankan perbedaan dari EGOIS adalah kemampuan seseorang dan sudah bisa memebedakan antara yang baik dan yang buruk, akan tetapi mereka tidak mau untuk untuk memahami disekeliling mereka.

Jadi manusia itu mempunyai tahap masing-masing, seperti Teori yang sudah sangat terkenal, dan dikemukaan oleh Jean Piaget, bahwa manusia mempunya 4 tahap perkembangan. Dan diantara tahap itu terdapat tahap Pra-Oprasional yang jatuh pada anak berusia (2-6 atau 7 th) ditahap ini sudah dijelaskan bahwa anak memiliki sifat EGOSENTRIS, diantaranya.

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun