Mohon tunggu...
Ayu Hendranata
Ayu Hendranata Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nasionalist and Social Media Influencer

Financial planner & Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkaca dari Pembantaian Buaya di Papua Barat

15 Juli 2018   19:17 Diperbarui: 15 Juli 2018   20:05 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemukiman warga di kelurahan Klamalu, Distrik Aimas Kabupaten sorong Papua Barat dihebohkan dengan pembunuhan 292 ekor buaya yang berada di tempat penangkaran sabtu kemarin (14/7/2018). Tempat penangkaran buaya tersebut adalah milik seorang pengusaha yang pada saat kejadian tengah pergi ke luar kota.

Aksi ini adalah spontanitas kemarahan warga lantaran seorang warga tewas diterkam buaya saat sedang mencari rumput didaerah sekitar. Aksi warga yang melakukan pembunuhan dengan menggunakan sejumlah senjata tajam tersebut pun tidak dapat terhindarkan.

Aparat kepolisian setempat pun tidak dapat berbuat banyak walaupun telah menghimbau warga agar tidak  bertindak anarkis namun sayang kejadian pembunuhan massal terhadap 292 buaya tersebut tetap terjadi. Mereka hanya bisa diam menyaksikan warga membantai satu per satu buaya. Bahkan, buaya yang masih bayi pun turut dibantai.

Jika dilihat dari lokasi batas antara penangkaran dan ladang pertanian warga memang hanya dibatasi dengan pagar yang terbuat dari seng. Warga juga tentu khawatir batas itu akan mudah dilewati buaya, dimana buaya yang merupakan binatang buas tidak seharusnya berada dalam lokasi penangkaran yang berada ditengah pusat aktivitas bertani dan beternak warga . Tentu menjadi sebuah pertanyaan juga kenapa tempat usaha penangkaran buaya (binatang buas) yang berjumlah ratusan bisa berdiri di tengah pusat aktifitas keramaian warga tanpa standard penjagaan yang baik? Kondisi ini wajar saja nembuat warga resah apalagi sudah memakan korban jiwa. 

Berkaca dari kejadian diatas seakan menambah deretan panjang atas kejadian kejadian anarkis lainnya yang terjadi di indonesia. Contoh kejadian lainnya, masih ingat betul dengan kejadian tahun lalu saat seseorang dituduh mencuri alat Ampli dari sebuah rumah ibadah dan sang pelaku yang baru diduga "pencuri" tersebut langsung seketika di hakimi massa dengan membakar hidup hidup sang terduga pelaku hingga tewas.

Hati kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan, tentu sangat menyadari tindakan tindakan anarkis seperti ini adalah tindakan semena-mena yang melanggar hukum, tindakan yang dilakukan menggunakan kekerasan terhadap apapun itu bentuknya (makhluk hidup) berupa pemukulan, pengeroyokan, pengrusakan fasilitas umum apalagi pembunuhan adalah perbuatan yang tidak dibenarkan apapun itu alasannya.

Setiap masyarakat Indonesia berhak menyampaikan aspirasinya dengan cara yang tepat. Kita bisa menyampaikan aspirasi apapun namun ada baiknya tidak berujung pada tindakan anarkis yang bisa menyebabkan kerugian orang lain. Salah satu faktor penyebab sehingga sekelompok orang melakukan tindakan anarkis biasanya selalu ada pihak yang memprovokasi aksi tersebut sehingga menimbulkan amarah dari masa, kericuhan dan berujung pada tindakan anarkis.

Akan kah kita selalu berada dalam kehidupan yang penuh kekerasan seperti ini? STOP Anarkis ! STOP Budaya kekerasan!! Ini tugas kita bersama sebagai insan manusia , tidak mudah memang memperbaiki mentalitas suatu bangsa, semua butuh proses. Segala sesuatu dalam hidup ini selalu ada solusi, semoga kita semua bisa belajar bagaimana berpikir untuk menyederhanakan segala masalah tanpa menggunakan emosi semata.

Love
Ayu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun