5. Artistik (berbakat seni)
6. Lemah watak atau karakter
Sebenarnya 6 ciri yang dikutip Jokowi itu adalah berasal dari sebagian pidato "Kontroversial" Mochtar Lubis yang berjudul "Manusia Indonesia" di Taman Ismail Marzuki pada tahun 1977.
Dan Jokowi pun selalu mengulang ngulang pemikiran Mochtar Lubis itu dalam berbagai kesempatan yang dihadirinya.
Menurutnya akan sulit membangun kemandirian bangsa jika sifat sifat ini masih melekat.Keprihatinan tersebut lah yang akhirnya melahirkan Jargon bernama "Revolusi Mental" sebagai wujud pembangunan manusia.
Dan menurut saya masalah terbesar bangsa ini adalah masalah karakter bangsa. Jika kita memiliki karakter yang kuat, tentu negara akan lebih maju, Â dan tidak mudah termakan isu hoaks.
Salah satu contoh seperti  Jepang yang telah menerapkan penguatan karakter dan mereka memiliki mental yang positif. Bagaimana caranya? Tentu dengan pendidikan sebagai alat yang sangat penting dalam pembangunan karakter bangsa,  yang didalamnya mencakup budi pekerti, kedisplinan dan sikap positif yang perlu ditanamkan dalam setiap kurikulum pendidikan.Â
Sehingga tidak heran jika anggaran pendidikan dalam APBN pun setiap tahunnya ditetapkan sangat besar 20%. Â Dan usaha untuk memperbaiki mentalitas suatu bangsa tidak selesai dalam satu hari tetapi butuh effort yang panjang.Â
Revolusi mental atau karakter manusia indonesia yang kuat menjadi pilar utama yang paling elegan dalam mengatasi hoax ataupun ujaran kebencian. Karakter yang kuat tentu akan menghasilkan energi positif (positive vibes) bagi sesama dan pesan "kemajemukan" tentu akan lebih mudah tersampaikan kepada siapapun serta jauh dari hal hal yang menyangkut "Identitas" ataupun "SARA" . Karena sejatinya "nation building" sangat membutuhkan bantuan "Revolusi Mental".
Ayu