Mohon tunggu...
Ayu MaratunSolekha
Ayu MaratunSolekha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Ayu Maratun Solekha merupakan mahasiswi dari kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon semester 5 dengan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Saya suka film action serta musik jazz.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Betapa Pentingnya Penerapan Budaya Literasi di Era Digital

8 November 2022   05:34 Diperbarui: 8 November 2022   05:35 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berkembangnya zaman dalam lingkungan masyarakat ataupun lingkungan sekolah banyak sekali ditemukan masyarakat bahkan siswa yang kurang terhadap minat membacanya, apalagi zaman sekarang sudah modern dan banyak smartphone-smartphone canggih yang mulai keluar. Jadi minat baca mereka terhadap buku berkurang dan lebih suka menggunakan smartphone untuk di bawa kemana-kemana karena lebih praktis dan gampang. Di era digital ini tidak dapat di pungkiri lagi siapapun dapat dengan mudah memanfaatkannya dengan baik, namun tidak jarang juga dapat menghancurkan seseorang. Ketidak pahaman masyarakat terhadap media sosial dapat berdampak buruk dalam kehidupan pribadi dan sosial.

Banyak masyarakat yang salah paham dalam menggunakan gudget, banyak diantara mereka menggunakan gudget untuk hal yang negative. Seperti hujaran kebencian di media sosial yang akan menjadi boomerang pada diri kita dan merugikan orang lain. Karena kurangnya pemahaman literasi inilah membuat masyarakat entah iutu dari kalangan anak-anak ataupun remaja suka salah kaprah dalam menerima sebuah informasi atau postingan maupun berita orang lain.


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh UNICEF dan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2015, kebanyakan remaja dan anak-anak yang menggunakan internet. Remaja terlahir dan tumbuh dengan media sosial sebagai bagian dari hidup dan kesehariannya. Saat ini mereka sangat tergantung dengan adanya media sosial, medis sosial yang sering mereka gunakan adalah facebook, instagram dan wa. Banyak diantara meraka memposting sesuatu di situ untuk menunjukkan aktivitas atau bahkan mengapresiasikan diri mereka, tapi tak jarang dari masyarakat yang merasa iri dan tidak nyaman atas postingan yang mereka posting entah itu postingan mereka yang mengundang pro dan kontra atau caption yang mereka buat. Jika ujaran negative terus terlontar makan akan menuju ke tindak bullying, bullying bukan hanya dilakukan secara langsung saja melainkan tidak langsung juga seperti komentar-komentar yang tidak baik atau bahkan menghina. 

Orang-orang yang kurang dalam membaca atau literasi mereka akan sangat mudah percaya dengan berita hoax serta mudah terprovokasi oleh orang. Literasi yang buruk dapat mengakibatkan gangguan pada psikologis remaja. Hal ini disebabkan oleh emosi anak dan remaja yang masih belum stabil. Mereka cenderung menerima informasi secara utuh tanpa mencarai tahu informasi tersebut benar apa hanya kicauan di media sosial saja. Ketidakmampuan anak dan remaja memaknai lterasi digital berdampak pada sikap dak karakter anak dan remaja. Oleh karena itu literasi digital dibutuhkan dalam masyarakat, terutama anak dan remaja untuk menyaring informasi yang disajikan di media sosial. Literasi digital diartikan sebagai kemampuan memahami, menganalisis, menilai, mengatur, mengevaluasi informasi dengan menggunakan teknologi digital. Dan seharusnya setiap aplikasi media sosial di beri syarat dan perlindungan khusus agar setiap konten yang di posting tidak melanggar kebijakan khalayak serta harus adanya edukasi terhadap media sosial. Bukan hanya melalui pengawasan digital saja namun pengawasan orang tua juga perlu untuk  mendidik anakanya agar tidak melakukan suatu kejahatan baik itu di dunia nyata maupun di media sosial. Pengawasan itu dilakukan dengan cara menyita atau memberi batasan main hp pada anak agar mereka bisa fokus belajar dan mengejar prestasi mereka. Orang tua juga harus mengajari anaknya membaca dan menulis, karena sering ita jumpai banyak dari anak-anak yang masih belum pandai membaca serta terkadang melek huruf.

Untuk meningkatkan kinerja baca anak dan remaja kita bisa membuka pojok baca atau membelikan buku-buku cacatan serta cerita supaya mereka minat untuk membaca. Atau bahkan kita sebagai orang tua bisa membacakan cerita ke mereka bahkan memberikan contoh penggunaan teknologi pengganti yang baik dan benar. Minat baca yang sedikit inilah yang membuat Indonesia di peringkat akhir dalam masyarakat yang gemar membaca.

Oleh karena itu pemahaman akan dampak buruk literasi digital perlu ditekankan pada anak dan remaja, sebab pengguna paling besar yaitu pengguna media sosial sebagai media aktualisasi diri. Era literasi digital dapat memperbaiki keadaan, dapat juga memperburuk keadaan. Peran orang tua sangat penting dalam hal ini untuk mengawasi tingkah laku anak dan remaja. Pemahaman literasi digital yang buruk akan berpengaruh pada psikologis anak dan remaja yang cenderung menghina

orang lain, menimbulkan sikap iri terhadap orang lain, mengakibatkan depresi, terbawa arus suasana hati terhadap komentar negatif, serta terbiasa berbicara dengan bahasa kurang sopan.

Keberhasilan suatu bangsa itu tergantung pada kitanya sebagai penerus, kalau kitanya aja malas untuk membaca maka kita akan gampang terprovokasi dan di adu domba yang malah membuat  Negara ini hancur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun