Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dear Bapak Mertua, Pulang Jangan Dulu, Tak Pulang Hati Rindu

9 Mei 2021   10:51 Diperbarui: 9 Mei 2021   11:05 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung suami, bukan menyeberang sungai Mahakam, tapi menyeberang selat Makassar (dokpri)

Dear Bapak Mertua,

Semoga Bapak dan seluruh keluarga di kota Palu, sehat senantiasa.

Kami tak pulang, Pak. Rasanya ingin tersedu-sedu. Huhuu...

Tapi begini keadaan negara kita belakangan. Diuji dengan takdir Allah swt bernama pandemi. 

Bahkan saat melihat berita di tv, orang-orang yang nekad mudik, ketahuan juga oleh petugas. Tak ada gunanya kan, dicoba?

Akhir tahun lalu, suami (anak Bapak) sudah berniat pulang di bulan Maret tahun ini. Nyatanya situasi tak mengizinkan.

Alhamdulillah rencana membangun kubur Mamak (ibu mertua), sudah diambil alih Bapak dan saudara-saudara. Karena inilah tujuan suami niat pulang kampung.

Kubur ibu mertua (dokpri)
Kubur ibu mertua (dokpri)

Pak, surat ini tidak dapat mengganti kehadiran kami sekeluarga di sana. Tapi saya bersyukur, beberapa hari yang lalu melakukan panggilan video pada Bapak.

Anak-anak bisa melihat Kakek dan Tantenya. Kebetulan suasana sedang berbuka puasa. Masih sambil memegang gelas berisi es cendol kesukaan anak-anak.

Saya sempat menanyakan, apakah Bapak juga berpuasa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun