Mohon tunggu...
Ayom Budiprabowo
Ayom Budiprabowo Mohon Tunggu... Insinyur - Bersyukur dan berpikir positif

Alumni Undip, IKIP Bandung dan STIAMI. Pernah bekerja di SPP Negeri Ladong, Universitas Abulyatama Aceh dan Pemda Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pro Wisatawan, Bakso Ikan Palabuhanratu Memang Enak

28 Maret 2021   17:37 Diperbarui: 28 Maret 2021   17:50 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri / Gambar 1. Penerus usaha bakso ikan BMW (putra Pak Suparman), 2. Unit Pengolahan Bakso Ikan BMW 3. Bakso ikan BMW dalam kemasan

Kawasan Palabuhanratu sebagai destinasi wisata alam memiliki daya tarik yang khas, bukan karena indahanya saja sehingga wisatawan banyak berkunjung. Namun juga karena Palabuhanratu punya nilai historis, dimana dulu Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatan di Tenjo Resmi atau Pesanggrahan Tenjo Resmi dan membangun Samudra Beach Hotel (sekarang namanya Inna Samudra Beach Hotel) tahun 1960. 

Adalah salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia. Kurun waktunya sama dengan pembangunan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel dan toko serba ada "Sarinah", semuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang (Wikipedia).

Selain itu karena ada Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGG) yang menjadi bagian dari jaringan geopark dunia sejak 17/4/2018. 

Kawasan wisata bertaraf internasional ini dikelola dengan menyelaraskan keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity) dan keragaman budaya (cultural diversity) melalui prinsip konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan di delapan kecamatan, 74 Desa dengan luas kawasan 126.100 ha. Kecamatan tersebut adalah Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Waluran, Ciracap dan Surade. Tujuh kecamatan diantaranya  merupakan kecamatan pesisir, kecuali Waluran.

Berikut geosite yang berada di pesisir tersebut, yaitu keragaman geologi berupa batuan sedimen laut dalam, batu batik oksidasi, Muara Cikepuh-Sodong Parat, Pulau Mandra, Pulau Manuk, Pulau Kunti, Karang Hawu, Amfiteater Panenjoan, Geyser Cisolok, Puncak Darma, Curug Cimarinjung dan Bukit Habibie.

Sedangkan geosite yang terkait dengan keragaman hayati, antara lain snorkeling dan diving sekitar batu kodok, Konservasi Penyu Pangumbahan, Kawasan Mangrove Ciemas, budidaya ikan sidat, Ekosistem Terumbu Karang, Cagar Alam Cibanteng- Suaka Margasatwa Cikepuh,  Pantai (Cibangban, Citepus, Cimaja, Sukawayana, Cikembang, Palabuhanratu, Loji, Palangpang, Ujung Genteng, Cibuaya, Minajaya).

Jumlah seluruhnya 67 geosite, termasuk kampung nelayan, hari syukuran nelayan, Permukiman Kasepuhan Sinar Resmi dan debus sebagai keragaman budaya.

Agar semua geosite bisa dijelajahi wisatawan, maka akan dibuat tujuh jalur geowisata yang menghubungkan satu sama lainnya dengan tema berbeda, yaitu: 1) Menelusuri Jejak Fosil Tektonik Ciletuh 2) Mengungkap Fenomena Subduksi Purba 3) Menyusuri Curug di Gawir Plateu Jampang 4) Menggapai Puncak Plato Jampang 5) Menjejaki Lanskap Pantai antara Ujung Genteng dan Cikaso 6) Jelajah Jejak Sesar Cimandiri 7) Menguak Lanskap Budaya dari jaman batu sampai modern (Kompas, 26/11/2020).

Di samping mempunyai destinasi wisata yang menakjubkan, Palabuhanratu memiliki kuliner khas berbahan dasar hasil laut, salah satunya adalah bakso ikan. Makanan yang sangat digemari masyarakat karena rasanya enak, bergizi dan harganya terjangkau. Selain itu bisa diberikan kepada anak (balita) sebagai menu selingan untuk membantu pertumbuhan karena teksturnya relatif halus jadi mudah dicerna.

Makanya tidak heran jika banyak dijumpai warung bakso ikan di Palabuhanratu. Ada yang dijual mentah lengkap dengan bumbunya maupun berupa mie bakso siap santap. Bakso ikan Palabuhanratu biasanya berbahan dasar ikan tuna, sedangkan bakso ikan kualitas "super" menggunakan ikan jangilus.

Pelaku usaha bakso ikan di Kabupaten Sukabumi berjumlah 89 UMKM yang tersebar di 11 kecamatan. Kebanyakan berada di Palabuhanratu dan sekitarnya, yaitu 71 UMKM atau 80 % (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun