Veronica Tan: Dari Ibu Rusun ke Wakil Menteri, Perjalanan Seorang Perempuan Tangguh

Veronica Tan bukan nama baru di dunia sosial dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Dikenal luas sebagai mantan istri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Veronica kini berdiri tegak dengan identitasnya sendiri sebagai Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Kabinet Prabowo-Gibran.  

Lahir di Medan pada 4 Desember 1977, Veronica menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan dengan jurusan Arsitektur. Namun, panggilan hatinya membawanya ke dunia sosial. Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta dan Ketua Yayasan Kanker Indonesia cabang DKI Jakarta, ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kesehatan.

Setelah perceraiannya pada 2018, Veronica tidak lantas mundur dari dunia sosial. Ia mendirikan Yayasan Waroeng Imaji yang fokus pada anak-anak di rumah susun Jakarta, bahkan mengajak mereka tampil dalam operet "Aku Anak Rusun - Selendang Arimbi" pada 2017.

Veronica juga dikenal sebagai pengusaha sukses. Ia mendirikan Alpha Agro Indonesia, perusahaan penyedia daging premium yang kini memiliki cabang di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Banjarmasin, dan Medan.  Tak hanya itu, ia juga meluncurkan aplikasi LoveCare pada 2019, sebuah platform layanan home care yang menyediakan perawat, babysitter, katering sehat, hingga senior living.

 

Sebagai Wakil Menteri PPPA, Veronica menekankan pentingnya keberanian perempuan untuk melaporkan kasus kekerasan. Ia juga menginisiasi program Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai kelanjutan dari Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), yang bertujuan memberdayakan perempuan dan anak sejak dari desa.

Di luar kesibukannya, Veronica tetap aktif dalam kehidupan pribadi. Ia mendukung bisnis kopi putranya, Nicholas Sean, dan rutin bermain tenis. Ia juga tampil dalam iklan Tolak Angin bersama Aurelie Moeremans, menunjukkan sisi lain dari dirinya yang penuh semangat dan berprestasi.  

Veronica Tan adalah contoh nyata bahwa perempuan bisa berdaya dan berdampak besar, baik dalam keluarga, bisnis, maupun pemerintahan. Dari rumah susun hingga kabinet, ia terus menunjukkan bahwa keberanian dan ketulusan bisa membawa perubahan nyata.