Mohon tunggu...
Hana Ramadhani
Hana Ramadhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyuka kopi, buku, dan petualangan.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ― Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Wisuda Purna dan Tugas Pengabdian Para Santri Beasiswa

17 Mei 2019   13:22 Diperbarui: 17 Mei 2019   13:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini Yayasan Daarul Qur'an (Daqu) baru saja menggelar wisuda purna kedua untuk santri program pesantren gratisnya, atau yang dikenal dengan santri pesantren takhassus. Sebanyak 31 santri yang diwisuda pada hari ke-10 Ramadan 1440 H, atau Rabu (15/5/2019) ini, kesemuanya telah hafal 30 juz al-Qur'an. Masya Allah.

Prosesi wisuda yang juga dihadiri para orang tua santri tersebut dilaksanakan di Pesantren Tahfizh Daqu Takhassus yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Malam itu, selepas salat tarawih, para santri dipanggil satu-persatu ke atas panggung untuk mendapatkan piagam penghargaan kelulusan juga surat tugas pengabdian selama setahun ke depan.

Ucapan selamat pun disampaikan oleh General Manager Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Takhassus Ustadz Sholehuddin. Menurutnya, ada tugas besar menanti setelah para santrinya ini keluar dari karantinanya selama tiga tahun belakangan ini.

"Jadilah anak-anak yang bukan hanya hafal al-Qur'an tapi juga menjadi amilul Qur'an. Amil untuk semua ilmu-ilmu yang diperoleh untuk dipraktikan dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari. Serta menjadikan al-Qur'an sebagai pedoman kehidupan," pesan Ustadz Sholeh.

Dokpri
Dokpri

Lalu sampailah pada momen para santri secara bersama-sama membuka amplop putih yang membuat dada mereka berdebar-debar ini. Dimanakah kira-kira mereka akan ditugaskan? Apakah di lokasi yang mereka sudah akrab, atau di lokasi baru yang mereka tak mengenal siapa pun di sana?

Satu-persatu santri mulai membuka amplop. Ada yang tersenyum bahagia, ada juga yang terkejut, ada juga yang saling berpelukan sambil meneteskan air mata.

Dokpri
Dokpri

Seperti dua santri asal pesantren takhassus Cimanggis, Rozi (19) dan Thaariq (19). Keduanya tersenyum bahagia, mereka merasa senang karena ditugaskan di lokasi pengabdian yang sama, yaitu di Pesantren Daqu Cariu, Bogor.

"Alhamdulillah, senang. Kalau yang lain kan satu-satu ya. Kita yang sudah kenal, alhamdulillah bisa berdua lagi," ujar Rozi yang asli Jambi. Hal ini juga diamini oleh Thaariq yang asli Lampung.

Dokpri
Dokpri

Sementara santri takhassus asal Ternate, Nabila Daeng Manaik (17), juga merasa senang bisa ditempatkan di daerah yang dekat dengan kampungnya, yaitu Kampung Qur'an Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara.

"Daeng ingin membangun peradaban Islam dengan Qur'an, melahirkan generasi-generasi yang berakhlakul karimah. Ini adalah langkah awal Daeng mewujudkan cita-cita itu. Semoga kehadiran Daeng bisa memberikan motivasi untuk adik-adik dan warga Jailolo," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun