Kalau disebut “pembodohan umat”, mungkin mereka tidak bisa menerima. Pasalnya setiap bulan ramadhan datang , yang jadi sasaran penggiringan opini adalah umat Islam yang awam dan tidak mengerti apa apa tentang permulaan dan akhir bulan ramadhan.
Diantara ormas ormas yang ngotot menggunakan Ru’yatul Hilal adalah MUI, NU, PERSIS, Al-IRSYAD dan DEPERTEMEN AGAMA. Seolah mereka Ijma’ul Ummat (umat yang bersepakat dalam satu pendapat). Sedangkan Muhammadiyah ngotot menggunakan Hisab ( yang sering di pandang janggal oleh mereka).
Tetapi bila menelaah argumen argumen mereka, maka yang paling jujur adalah Muhammadiyah, karena secara defakto memang menggunakan hisab, dan ditentukan satu tahun sebelumnya, bahkan ratusan tahun kedepan sudah tahu kapan hari raya dan puasa, karena produk yang dihasilkan dari ilmu Hisab (melalui penetapan munculnya Wujudul Hilal)...
Kenapa harus Muhammadiyah yang jujur ?.Jawabannya adalah, mereka (MUI, NU, PERSIS, AL IRSYAD, dan DEPERTEMEN AGAMA) memiliki visi dan misi tersendiri dalam memperjuangkan Al-Manak mereka yang juga jauh sebelumnya telah menetapkan hari raya. Ini membuktikan kalau mereka juga diam diam telah menggunakan hisab yang sama hanya kemudian diserasikan dengan penampakan hilal kapan saatnya. Artinya mereka telah berdusta kepada umat ini dengan alasan Ru’yatul hilal, padahal yang digunakan mereka membuat almanak tak menyimpang dari ilmu yang sama sama menetapkan Hari raya setahun sebelumnya....
Hal itu sama saja dengan pembodohan publik , umat digiring seolah itu kebenaran, padahal kebodohan semata yang ditanamkan dalam rangka menggiring umat untuk mempercaya mereka. KALAU MEMANG MEREKA MURNI MENGGUNAKAN RU’YAT, SEHARUSNYA TAK PERLU DITULIS DI ALMANAK MEREKA MASING MASING......
Itulah pembodohan terhadap umat Islam yang sengaja menggiring opini umat bahwa mereka yang paling benar, padahal curang dalam pelaksanaannya............
