Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kompasiana Sayang, Selamat Ulang Tahun!

29 Oktober 2017   21:32 Diperbarui: 29 Oktober 2017   22:57 4433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 buku Ikhwanul Halim (dok. pri)

Kompasiana Sayang, Selamat Ulang Tahun!

Sampai hari ini, aku telah bergabung denganmu selama 818 hari. Dibandingkan dengan usiamu yang mencapai 3294 hari, masa berlaku belum ada seperempat dari umurmu, baru 24,83%.

Jumlah tulisanku (bersama tulisan ini) juga baru 749 biji, belum sesuai targetku yang setidaknya sama dengan jumlah hari aku bergabung denganmu.

 Namuuun ... dalam masa sesingkat itu, lima dari enam bukuku terbit karenamu. Bahkan, 3 darinya murni berasal dari tulisan yang kutanamkan di rahimmu.

Sebelum mengenalmu, hidupku luar biasa.

Luar biasa ngawur, maksudku. Masa lalu yang getir ingin kukuburkan dengan menjadi urban nomad. Setelah bersamamu, aku berubah. Jika sebelumnya aku adalah Penyair Majenun, sekarang aku bermetamorfosis menjadi Psikopoet. Eh, sama aja, ya?

Kamu adalah cawan suci tempat aku menuangkan diksi pilihan menjadi puisi dan fiksi. Kamu adalah etalase narsistik-ku kala menuntaskan hasrat eksibisionis---

Seperti Yon Bayu, salah satu pemenang Kompasianival Award yang baru saja berlalu, aku telah memilih menulis sebagai passion-ku. Aku ingin memberi dengan menulis, dan dapat hidup dari menulis. Dua kali menjadi Kompasianer terpopuler bulanan, sesungguhnya menjadi dilema untukku.

Di satu sisi, jumlah pembaca yang tinggi membuatku populer. Di sisi lain, membuat pembeli bukuku berkurang. Kok bisa? kamu bertanya.

 Saat bukuku terbit, aku mengasongkannya dari nama ke nama dalam daftar kontak. Beberapa teman menolak membeli meski sudah kurayu dan kuancam dengan sumpah pemuda. Kilah mereka, Isinya sama dengan yang di Kompasiana, kan? Gue udah baca semua!

Padahal, andaikata aku butuh duit, aku yakin mereka akan ikhlas membantu lebih dari sepuluh kali lipat harga bukuku! Karena harga diriku yang tinggi dan sesuai dengan keinginanku untuk hidup dari menulis dan mereka keras kepala tidak ingin membeli buku yang isinya sudah mereka baca, maka---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun