Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penulis Tak Tergerus Waktu Apalagi Revolusi Industri

12 Maret 2020   17:27 Diperbarui: 12 Maret 2020   17:27 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada setiap perkembangan zaman selalu ada perubahan yang sangat revolusioner  menuju zaman atau era berikutnya hingga akhirnya kini kita masuk era digital.

Seperti apa yang dituturkan oleh Staff Ahli Kemendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Kusuma Seta . Apa pekerjaan masa depan yang tidak bisa tergantikan oleh robot? Salah satunya adalah penulis. Oleh sebab itu, masa depan Indonesia juga ada di tangan para penulis kata Ananto saat menyelenggarakan pertemuan penulis bahan bacaan literasi baca-tulis tahap II, di Hotel Ibis, Sunter, Jakarta Utara, Kamis 18 Oktober 2018 seperti dilansir medcom.id (18/10/18).

Banyak pekerjaan saat ini di era digital hilang tergantikan robot mesin karena proses otomatisasi. Proses ini berlaku global tak terkecuali maka perlu adaptasi yang cepat juga. Ini juga masukan untuk penulis yang juga harus terus memainkan intuisinya yang disesuaikan dengan kondisi ataupun tujuan kekinian. Namun sekali lagi ini tak bisa dilakukan robot atau mesin karena persoalan intuisi. Penulis hanya tinggal menyesuaikan dengan antisipasi penuh strategi yang mengadopsi otomatisasi maupun kecerdasan buatan menjadi suatu rasa yang unik dan menarik dalam sentuhan tulisan. Artinya hanya butuh kesiapan akan penerimaan perubahan sebagai bahan ramuan tulisan sehingga menjadi "update" dalam bahasa maupun kebutuhan serta tepat sasaran karena irama tulisan kekinian.

Penulis memiliki peran penting dalam setiap zamannya. Sebut saja periwayat dalam setiap penyebaran suatu keyakinan ataupun agama. Ada peran gaya bahasa yang terbaik untuk disajikan kepada setiap sasaran guna membangun keyakinan. Semua kata maupun sikap para tokoh dijelaskan melalui tulisan terbaik hingga menjadi riwayat indah guna menumbuhkan laku positif.

Pada masa revolusi industri tulisan menjadi senjata utama penyebar pesan. Semua tulisan menjadi daya tarik dan ditunggu dalam arti pesan dan kabar perkembangan sesuai kebutuhan. Pada masa revolusi pertama yang disebut  1.0 yang ditandai penemuan mesin uap menjadi heboh karena penemuan ini sangat mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktifitas yang sudah ada sebelumnya. Berita ini sudah pasti menjadi santapan mesin Johan Guttenberg yang menciptakan mesin cetak pada abad 17. Penemuan mesin uap sebagai tonggak awal revolusi industri pasti dikemas dalam tulisan-tulisan surat kabar yang membahana kala itu di Eropa.

Di kala revolusi industri 1.0 sedang bergerak dengan gempitanya ada kabar yang kembali menarik bahwa sudah masuk eranya revolusi Industri 2.0 di tahun 1900-an. Thomas Alva Edison dan Michael Faraday menciptakan satu hal yang vital dan menunjang segala aktifitas produktif hingga saat ini yaitu listrik. Selain mereka ada yang berjasa juga kalau boleh dibilang. Orang-orang yang mempublikasikan melalui sentuhan tulisan yang mudah diserap dan diterjemahkan baik maksud dan tujuannya. Sebab jika salah sedikit saja bisa fatal dikarenakan listrik saat itu menjadi penemuan unik dengan beragam respon penerimaan.

Lanjut ke revolusi Industri 3.0 yaitu hilangnya peran manusia di dalam proses produksi karena tergantikan mesin atau proses otomatisasi hingga merangsek masuk ke era informasi saat ini. Sebut saja revolusi industri 4.0 dimana semua informasi terjadi dan berlangsung begitu derasnya. Kembali tren otomatisasi berlangsung dengan fasilitas yang bisa dinikmati setiap orang melalui handphone salah satunya.Era kecerdasan yang didukung tumbuhnya inovasi baru juga melibas banyak sektor usaha namun menumbuhkan sektor baru yang tak terpikir sebelumnya. (Isk)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun