Mohon tunggu...
Rizky Purwantoro S
Rizky Purwantoro S Mohon Tunggu... Lainnya - pegawai biasa

Membaca, mengkhayal dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pencak Silat, Beladiri yang Terus Berevolusi

10 Oktober 2022   11:00 Diperbarui: 10 Oktober 2022   11:10 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dari olahragapedia.com

Beladiri merupakan bagian dari kebudayaan umat manusia, memang tidak selalu setiap bangsa yang pasti memiliki kebudayaannya masing-masing itu memunculkan beladiri khas nya masing-masing. 

Akan tetapi bisa saja penyebabnya itu karena kurangnya pelembagaan dan pendokumentasian ajaran beladiri pada beberapa bangsa tersebut dibandingkan bangsa-bangsa yang telah dikenal dunia memiliki keanekaragaman beladiri, misalnya Jepang atau Cina.

Pencak silat saat ini sudah cukup dikenal dunia, termasuk kalangan penggemar beladirinya. Beladiri ini lahir dan tumbuh di masyarakat Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan tidak menutup kemungkinan ada juga di Singapura, Filipina selatan dan Thailand selatan. 

Sepertinya pencak silat itu telah lama berkembang di masyarakat berbahasa Melayu atau suku-suku yang berasal dari rumpun Austronesia, walaupun terkadang penamaannya tidak seragam.

Pencak silat itu sendiri layaknya manusia pasti akan selalu bervolusi dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat pada saat itu. 

Bisa jadi pada era masih banyaknya kerajaan dan kesultanan, bentuk pencak silat yang ada itu dikondisikan untuk dapat dipakai oleh para prajurit dan panglima perangnya dalam bertempur menghadapi musuh, sehingga tehniknya cenderung lebih banyak mempergunakan senjata tajam yang biasa untuk berperang, seperti tombak panjang atau tidak menutup kemungkinan tehnik bersilat dipadukan dengan tehnik mengendarai hewan yang dipakainya untuk bertempur seperti misalnya kuda atau gajah.

Namun keadaannya akan berbeda pada saat pulau-pulau di Nusantara harus menghadapi kondisi dimana mereka telah dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa. Pemakaian senjata seperti tombak sudah hampir tidak memungkinkan karena bisa saja telah dilarang oleh penguasa Eropanya, sebagai gantinya terkadang mereka menggunakan senjata yang lebih kecil yang lebih praktis untuk dapat dibawa kemana-mana tanpa memberikan kesan mencolok bagi pembawanya, seperti misalnya golok, badik, atau kerambit.

Kemudian menjelang atau bahkan setelah era kemerdekaan bangsa-bangsa yang ada di Asia Tenggara, penggunaan senjata sepertinya tidak bisa lagi sebebas masa sebelumnya karena pada era modern tersebut biarpun mereka sudah merdeka akan tetapi justru tidak bebas lagi dalam membawa senjata tajam ke luar rumah. 

Sudah ada ketentuan hukum yang dapat dipakai aparat kepolisian setempat untuk menindak warganya yang kedapatan membawa senjata tajam dengan alasan dikawatirkan untuk dipakai berbuat kejahatan. 

Pada masa ini ajaran pencak silat pun berevolusi untuk lebih mengandalkan tangan kosong atau tanpa menggunakan senjata, beberapa tehnik dan gerakan banyak mengalami penyesuaian bahkan ada pula tehnik yang terlihat pada masa sebelumnya itu untuk mempergunakan senjata namun selanjutnya diadaptasi untuk melakukan tehniknya dengan tanpa senjata.

Apakah evolusi tehnik beladiri pada pencak silat sudah selesai? Ternyata tidak, evolusi ini kembali terjadi dengan didirikannya wadah organisasi resmi seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia dan Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia yang kemudian diikuti dengan pembukaan turnamen-turnamen sehingga menyebabkan pencak silat tidak lagi dilihat sebagai beladiri praktis semata namun sudah menjadi salah satu cabang olah raga yang dapat dipertandingkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun