Penulisan editorial dan artikel dalam dunia jurnalistik, memainkan peran penting dalam membentuk sudut pandang pembaca, menyampaikan analisis tajam, serta membangun pemahaman terhadap isu-isu kompleks di masyarakat. Teks editorial merupakan sebuah artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar diterbitkan. Teks editorial tidak hanya menyatakan sikap, tapi juga menyertakan argumentasi yang aktual dan faktual untuk mendukung pendapat tersebut. Struktur penulisan editorial umumnya terdiri dari pengenalan isu, rangkaian argumentasi, dan penegasan kembali pendapat yang ingin disampaikan. Gaya bahasanya singkat, padat, dan jelas, namun tetap bernuansa persuasif.Â
Sedangkan artikel merupakan tulisan yang menyajikan fakta dan data, ditambah dengan analisis dan opini dari penulisnya. Artikel biasanya ditulis oleh individu dan lebih bersifat informatif maupun analitis. Dalam metode induksi, penulis memulai dari fakta atau peristiwa tertentu untuk menarik kesimpulan yang lebih umum. Sementara dalam metode deduksi, penulis menggunakan prinsip atau aturan umum untuk menarik kesimpulan tentang kasus spesifik. Artikel dapat berbentuk naratif, deskriptif, ekspositoris, argumentatif, persuasif, opini, dan ilmiah populer.
Penulisan editorial dan artikel memiliki ciri-ciri kebahasaan yang khas. Penulis dituntut untuk menggunakan kata-kata baku, kalimat aktif, serta struktur bahasa yang komunikatif. Dalam editorial, penggunaan kalimat retoris, konjungsi, dan kata-kata populer menjadi kunci agar opini dapat tersampaikan dengan kuat. Sementara dalam artikel, bahasa yang digunakan harus logis, lugas, dan dapat dipahami oleh khalayak luas. Baik editorial maupun artikel harus memuat gagasan yang orisinal, relevan, dan berdampak bagi kepentingan publik.
Oleh karena itu, menjadi penulis editorial atau artikel bukan hanya soal kemampuan teknis menulis, tetapi juga soal keberanian menyuarakan ide, ketajaman berpikir, dan kepekaan terhadap realitas sosial. Dalam satu tulisan yang terstruktur, seorang penulis bisa menggerakkan opini, membangun kesadaran, ataupun mendorong perubahan.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI