Mohon tunggu...
Healthy

Peran Farmasis Menyongsong Indonesia Sehat 2025

15 Januari 2018   22:03 Diperbarui: 15 Januari 2018   23:06 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini peran farmasis belumlah maksimal. Belum dikenal secara utuh oleh masyarakat Indonesia. Hanya dikenal sampai batas "penjual obat" saja. Padahal farmasis memiliki andil besar dalam bidang kesehatan. Farmasis yang merupakan nama lainnya Apoteker ini adalah profesi yang bertanggung jawab akan pembuatan, peracikan,hingga penyuplai obat-obatan yang telah mengikrarkan sumpah apoteker. Waktu untuk mendapatkan gelarnya tidak secepat masak mie instant, perlu kerja keras, pengorbanan dan proses yang panjang. Tapi memang, eksistensi akan seorang farmasis belumlah terlalu nampak dibandingkan profesi kesehatan lainnya (seperti dokter, ners, dokter gigi, dsb)

Dalam Indonesia sehat Tahun 2025 terdapat  salah satu visinya yang berbunyi safe community,yang mana masyarakat diharapkan mulai menumbuhkan kemandiriannya dalam menjaga kesehatannya sendiri dengan turut aktif dalam gerakan-gerakan kesehatan. Selain itu, Masyarakat juga dijamin mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik pada Indonesia sehat Tahun 2025 nanti dan mulai dari sekaranglah seorang farmasis harus memperbaiki diri agar kelak perannya dianggap ada oleh masyarakat. Sedangkan untuk misi Indonesia sehat di tahun 2025 ada 4, yaitu:

1. Menggerakkan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan

Maksudnya adalah setiap sektor nasional entah pendidikan, budaya ataupun sosial mengandung nilai kesehatan masing-masing.

2. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat

Kesadaran Masyarakat untuk Hidup Sehat memang memiliki kenaikan grafik dari tahun ke tahun, namun kesadaran ini belum dibarengi dengan Perilaku Hidup Sehat itu Sendiri. Berdasarkan Hasil Riset kesehatan Dasar atau Riskesdas Tahun 2013, masih terdapat 26% masyarakat Indonesia yang kurang beraktivitas olahraga dan 93,5% masyarakat tergolong jarang memakan sayur-mayur atau buah-buahan. Dan atas dasar inilah misi ini harus direalisasikan untuk Indonesia sehat di masa depan dimana masyarakat harus membiasakan diri melakukan pengabdian (to serve), memperjuangkan kepentingan masyarakat dalam sektor kesehatan (to advocate), dan melakukan pengawasan sosial terhadap pembangunan kesehatan (to watch).

3. Memelihara dan Meningkatkan Upaya Kesehatan yang Bermutu, Merata, dan Terjangkau.

Upaya kesehatan yang mencakup tindakan pencegahan (preventif), peningkatan (promotif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) belumlah dirasakan adil antara wilayah satu dengan wilayah lain. Karena ketidak- merataannya sistem yang diberikan sehingga dalam misi ini mengandung ambisi untuk meratakan upaya-upaya kesehatan dengan mutu yang baik dan terjangkau bagi tiap elemen masyarakat.

4. Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan.

Sumber daya kesehatan yang sudah dicetak oleh perguruan tinggi maupun akademi kesehatan dimaksimalkan dengan diberikannya kesempatan/ tempat untuk mengabdikan diri. Dimana hal ini haris  disertai dengan peningkatan akses kesehatan dan dukungan dari pemerintah.

Dari paparan misi diatas, dapat kita tarik simpulan bahwa Indonesia yang sudah berdiri selama 72 tahun ini masihlah kurang menaruh perhatian dalam sektor kesehatan dan misi tersebut haruslah menjadi acuan kita untuk menaikkan nilai kesehatan di Indonesia layaknya negara yang sudah maju duluan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun