Ada lebih dari satu benua yang tertera di peta dunia. Untuk saya, benua nomor satu tetap saja adalah benua asia. Satu benua yang saya adalah salah satu penghuninya.
Benua asia memiliki beberapa bagian, dan salah satunya adalah Asia Tenggara. Mengenai Asia Tenggara, untuk saya adalah satu bagian yang istimewa. Saya sangat bersyukur sekali ditempatkan di Asia Tenggara.
Asia Tenggara terdiri dari beberapa negara, tentu yang adalah jelas faktanya, bahwa negara Indonesia adalah salah satunya, yang letaknya di Asia Tenggara.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, saya terbiasa menyebutnya begitu. Negara tempat saya dilahirkan, negara yang sudah merdeka selama tujuh puluh lima tahun. Negara yang memang bukan adi kuasa, namun negara yang begitu kaya akan suku dan budaya.
Falsafah hidup setiap warga negara Indonesia berpedoman pada pancasila dengan lima dasarnya.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kemarin adalah Satu Oktober, hari Kesaktian Pancasila. Hari yang bersejarah, hari yang tidak cukup hanya diperingati, tapi hari yang sebaiknya bisa lebih memahami makna dan upaya dari butir-butir pancasila itu sendiri, teruntuk setiap para pribumi di seluruh bumi pertiwi.
Saya bangga menjadi satu dari sekian banyak warga negara Indonesia. Saya bersyukur terlahir di satu negeri yang begitu kaya raya, akan pesona alamnya juga apapun bentuk keindahan yang lainnya.
"Saya tidak bisa terlepas dari mencintai dan menyayangi Indonesia."
Saya akan seja berupaya semampu saya, menjaga apa saja nilai-nilai berani dan suci dari perpaduan sang saka merah putih. Ya, warna bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah merah dan putih.
"Merah putih menjadi simbol perjuangan, pengorbanan, kekuatan, kearifan, kesederhanaan, dan tentunya persatuan kesatuan."
Pertanyaannya sekarang adalah bukan tentang bendera. Justru tentang, "Apakah Pancasila itu sakti?" Ya adalah jawaban saya. "Apakah pancasila memang harus terus-menerus sakti?"Â Tentu adalah jawaban saya.
