Mohon tunggu...
Awan Ulama
Awan Ulama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Drs Dadeng Hidayat, Membidik Pesantren

17 Juli 2018   23:52 Diperbarui: 17 Juli 2018   23:58 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesantren kini dibidik sebagai salah satu "yang juga patut diwaspadai"menajadi tempat potensial melahirkan orang-orang yang pada gilirannya dapat bertindak ekstrem.Ini berkait dengan adanya temuan dari hasil Investigasi dan pelacakan terhadap para pelaku pengeboman yang banyak "mantan santri"

Pesantren ditengarai sebagai institusi pendidikan Islam yang dapat melahirkan anak -anak yang fundamentalis dan bersikap "keras"terhadap keadaan dan membuat perlawanan melalui cara-cara yang radikal .yang menjadi semacam pembenarannya adalah bertumpu pada idiom:jihad fie sabilillah,berjuang di jalan allah yang dikonotasikan "melawan segala yang bertentangan dengan kemauan dan hukum-hukum allah"

Maka jadilah itu kemudian apa yang disebut dengan mati syahid yang berpahala surga,sebagai konsekuansi akhir dari sebuah gerakan jihad.menjadilah juga kemudian mati melalui jalan"Bom bunuh diri"jauh lebih mulia ketimbang hidup di dunia tetapi "membiarkan kemaksiatan ,kekufuran,kezaliman " merajalela di muka bumi Allah.

Lalu kita bertanya,benarkah pesantren - pesantren itu sebagai lembaga yang melahirkan"orang - orang sakti yang rela mati demi kebenaran melalui jalan bunuh diri"?

Drs Dadeng Hidayat

Ini boleh diperdebatkan.sebab pesantren-pesantren itu sesungguhnya menjadi sekolah bagi peserta di bidik untuk memahami ilmu dan pengetahuan bagi bekal akal fikirannya dengan titik berat pada nilai-nilai keagamaan.Artinya para kyai dengan pondoknya membidik anak-anak bangsa untuk menjadi insan-insan yang faham akan hidup dan kehidupan yang berstandarkan pada nilai-nilai Qur'ani.

Bukankah pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di nusantara ini yang telah melahirkan orang-orang berguna dan berjasa bagi bangsa,jauh sebelum negeri ini mengenal apa yang dinamakan lembaga pendidikan seperti sekarang ,yang sejak dulu mendidik para santri untuk menjadi insan-insan yang berguna nusa dan bangsa ?lalu ketika "bermunculan " kelompok - kelompok garis keras yang kebetulan sempat nyantri ,bermain dalam areal radikalisme dan melawan apa yang mereka pandang telah terjadinya praktik ketidak adilan ,tidaklah serta-merta menjdi "indentik" dengan misi mulia dan ideal dari pesantren yang senantiasa hidup hingga zaman kini.

Drs Dadeng Hidayat

Maka ketika ada kehendak kita untuk enyidikjarikan para santri di pesantren - pesantren dalam rangka kemaslahtan bangsa,sebutlah begitu ,agaknya kita boleh terheran - heran lagi.meski tujuannya bagus tetapi apakah cara ini sudah baik dan benar?Tidakkah ini melukai perjalanan sejarah bangsa ini,dimana pesantren adalah salah satu sumber yang melahirkan sebagian para sejarah?

Coba dipikir masak - masak ,jangan sampai kita bertindak jadi keterlaluan sehingga melemahkan keberadaan diri kita sendiri.soal sidik jari,mengapa tidak di mulai sejak setiap bayi itu lahir sehingga menjadi prasyarat kependudukan.Nah ,kalau model ini yang awal kita sudah tertib dalam urusan pengaturan hak dan kewajiban bagi setiap anak bangsa

Drs Dadeng Hidayat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun