Mohon tunggu...
Awan
Awan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

5 Disfungsi yang Terjadi dalam Membangun Sebuah Tim-Bagian 1

7 Januari 2019   11:12 Diperbarui: 7 Januari 2019   11:55 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tim yang Solid dan efektif efisien penting sekali dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Tanpa tim yang solid, kerjaan akan lama beresnya atau malah tidak beres-beres. Betapa pentingnya ilmu team building karena ia bisa diterapkan dalam berbagai organisasi. Untuk bisnis sendiri, perusahaan, lembaga pemerintah, sekolah, dan lain-lain.

Dalam artikel ini saya akan membahas tentang lima disfungsi yang sering terjadi dalam sebuah tim, yang menghalangi sebuah tim menjadi solid dan efektif efisien. Tulisan ini berdasar buku 'Five Dysfunctions Of a  Team" oleh Patrick Lencioni.

Disfungsi Yang Pertama Adalah Ketiadaan Rasa Percaya.

Rasa percaya di sini bukan hanya sekedar bekerja bersama di dalam sebuah tim namun benar-benar yakin bahwa anggota tim kita bisa kita andalkan. Benar-benar terhubung satu sama lain. Dan saling mengenal karakter dan kebiasaan masing-masing anggota tim.  

Saling percaya antar anggota tim juga berarti bahwa kita nyaman berada bersama mereka, dan berhenti menjaga Image kita atau bersikap defensif bersama mereka. Kita bisa tampil jujur apa adanya. Menjadi vulnerable tanpa khawatir dihakimi secara berlebihan. 

Dengan begitu, kita bisa memfokuskan perhatian dan energi kita untuk menyelesaikan tugas tim, daripada harus jaim dan berpolitik. Tidak saling menikam, memfitnah, berkhianat di belakang. Tidak menggunakan kelemahan seseorang untuk menjatuhkan nya.

Mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi antar tim susah dicapai, karena biasanya orang berkompetisi satu sama lain dan menjaga reputasi mereka. Namun jika ingin mendapatkan tim yang solid, insting berkompetisi dan jaim tersebut harus dimatikan. Antar tim harus bisa saling mempercayai dan terbuka.

Tim yang tidak saling percaya akan membuang-buang waktu dan energy, karena mereka akan sibuk menjaga image dan perilaku mereka. Mereka akan menghambat meeting tim, dan jarang meminta bantuan orang lain. Mereka akan menyembunyikan kelemahan dan kekurangan mereka.

 Mereka juga jarang memberikan input dan saran ke orang lain. Anggota tim akan mudah menaruh dendam, berpolitik, dan akan mencari alasan untuk menghindar pertemuan tim atau bekerjasama dengan sesama anggota tim. Tim yang seperti ini biasanya tingkat turnover nya tinggi karena anggota tim merasa tidak connect atau jalan sendiri sendiri.

Sedangkan tim yang saling mempercayai, akan dengan mudah mengakui kekurangan dan kelemahan mereka. Mereka akan mengambil resiko untuk memberikan saran positif dan bantuan kepada anggota tim yang lain. Mereka saling bergantung satu sama lain sesuai keahliannya masing-masing. 

Mereka juga semangat dalam tim meeting, dan menanti-nanti kesempatan untuk bekerjasama dalam sebuah grup. Mereka tidak berpolitik, fokus untuk menyelesaikan kerja tim, dan cepat meminta maaf jika mereka salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun