Mohon tunggu...
Avrilla Mawarny
Avrilla Mawarny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi Universitas Bangka Belitung

Halo semuanya, selamat datang :) Terima Kasih telah Berkunjung ke profil saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Nelayan dalam Pembangunan Kemaritiman

14 Juni 2021   08:15 Diperbarui: 14 Juni 2021   08:25 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang didominasi oleh wilayah perairan. Kekayaan sumber daya laut yang melimpah merupakan ciri bagi negara indonesia(Herzon,2016). Dengan adanya potensi tersebut, pemerintah berupaya untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Namun disisi lain, posisi nelayan sebagai pilar utama poros maritim sering kali dianggap sebagai kelompok ekonomi yang identik dengan kemiskinan, karena itu pemberdayaan pada nelayan sangat penting di lakukan dalam menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia. Adapun tujuan dari pemberdayaan menurut Suharto(2017) adalah memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan karena kondisi eksternal maupun internal.

Baru-baru ini Pemerintah Indonesia melayangkan sebuah kajian bahwa beberapa tahun kedepan Indonesia akan siap menjadi Poros Maritim Dunia. Dilansir dari buku "Menyibak Gelombang Menuju Negara Maritim (2018) karya Darmawan" negara maritim adalah negara yang menggunakan dan menguasai semua kekuatan strategis di lautan sebagai kuasa laut yang meliputi aspek politik, ekonomi, dan pertahanan-keamanan.

Indonesia memiliki total luas sebesar 5.180.083 km2 yang mencakup wilayah daratan dan lautan. Luas daratan indonesia adalah 1.922.570 km2. Sementara itu, wilayah lautnya lebih luas yakni 3.257.483 km2. Sebagai negara maritim, tentunya Indonesia memiliki keunggulan tersendiri.

Presiden Joko widodo mencangkan lima pilar utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia:

Pilar pertama: Pembangunan kembali budaya maritim indonesia.

Pilar kedua: Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.

Pilar ketiga: Komitmen mendorong pengembangan insfrastruktur dan koneksivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim.

Pilar keempat: Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan.

Pilar kelima: Membangun kekuataan pertahanan maritim.

Negara Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besarnya dalam dunia kemaritiman, karena letak yang strategis dan memiliki begitu banyak sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) yang mendukung. Dengan keunggulan tersebut, beragam potensi ekonomi dapat dimanfaatkan secara lebih jauh untuk mendongkrak pendapatan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun