Mohon tunggu...
Aviana ChintiaPrana
Aviana ChintiaPrana Mohon Tunggu... Perawat - Student of Nursing Departement Diponegoro University

Aviana is a kind of person who does not like to waste time. As critical thinker and a fast learner, Aviana is looking for new experiences to improve herself also in willing to apply it to be useful for her and others. For her, being committed and beneficial to others are her obligation.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksi Obat-Makanan Memperburuk Kesehatan! Mahasiswa Undip Mengedukasi Warga

12 Agustus 2022   17:00 Diperbarui: 12 Agustus 2022   17:53 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jagakarsa, Jakarta Selatan (25/07/2022) – Obat menjadi zat yang lazim dikonsumsi saat seseorang sakit ataupun memiliki keluhan seputar kesehatannya. Obat-obatan yang dikonsumsi secara tepat baik waktu, cara, dan tepat tujuan dapat membantu seseorang mengatasi penyakit yang dideritanya. 

Meskipun demikian, segudang manfaat yang diberikan oleh obat juga menghasilkan efek samping yang sangat mungkin berisiko berbahaya bagi tubuh. Efek samping ini dapat semakin memburuk apabila konsumsi obat tertentu dilakukan bersamaan dengan makanan tertentu yang mungkin menurunkan keefektifan obat. Hal ini merupakan salah satu efek dari interaksi obat-makanan. 

Dikutip dari BPPSDMK Kemkes (2017), interaksi obat dengan makanan adalah adanya efek toksik atau efek yang tidak diinginkan dari suatu obat atau penurunan efektivitas obat karena adanya percampuran dengan zat yang ada dalam makanan. Ada obat yang penyerapannya lebih baik dan lebih cepat dan ada obat yang penyerapannya lebih lambat dan lebih jelek bila ada makanan, tanpa makanan atau bersama-sama makanan. 

Demikian pula jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap penyerapan obat dalam tubuh. Setelah obat diserap oleh tubuh, barulah obat bekerja di dalam tubuh sesuai dengan fungsinya masingmasing. Interaksi obat dengan makanan dan minuman dapat berdampak obat tidak bekerja dengan semestinya, menyebabkan efek samping atau sebaliknya obat lebih efektif bekerja.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak semua interaksi obat-makanan memilik dampak buruk, ada juga interaksi obat dengan makanan tertentu yang justru membantu obat bekerja lebih efektif dan mengurangi efek samping dari obat. Meskipun demikian, efek negatif dari interaksi obat menjadi urgensi yang harus dicegah karena tidak hanya menjadikan pengobatan tidak efektif, justru mengakibatkan kondisi yang semakin memburuk. 

Hal ini dikarenakan interaksi tersebut dapat mengurangi khasiat obat atau jurstru meningkatkan aktivitas obat yang berujung pada toksisitas. Kesadaran masyarakat akan interaksi obat-makanan sudah sepatutnya menjadi hal yang dipahami oleh masyarakat demi tercapainya pengobatan yang efektif sehingga tidak menjadikan efek samping dari pengobatan semakin terjadi. Oleh karena itu, penyuluhan terkait interaksi obat-makanan dirasa perlu untuk dilakukan demi meningkatkan kesadaran masyarakat.

Pada Selasa, 12 Juli 2022, Aviana Chintia Prana (mahasiswa Jurusan Keperawatan Undip 2019) yang tergabung dalam Tim II KKN Universitas Diponegoro 2022 melakukan penyuluhan Interaksi Obat-Makanan pada warga RW 06 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Pada kegiatan ini dilakukan presentasi dan tanya jawab seputar definisi interaksi obat-makanan, contoh  interaksi negatif obat-makanan, cara mencegah interaksi negatif obat-makanan, serta edukasi penggunaan website Pencarian Interaksi Obat Nasional (PIO Nas) dan Drugs.com sebagai media terpercaya untuk mengecek interaksi obat dengan obat lain serta obat dengan makanan. 

Dengan lisensi terpercaya, website tersebut juga dapat digunakan untuk mengecek efek samping dari suatu obat dan kategori masayarakat berisiko terhadap obat tertentu. Selain itu, pada akhir kegiatan, mahasiswa memberikan buku panduan Interaksi Obat-Makanan untuk memudahkan warga memahami kembali apa yang disampaikan pada saat penyuluhan. Hal ini dirasa sangat diperlukan oleh warga RW 06 Kelurahan Lenteng Agung dikarenakan sebelumnya belum pernah ada penyuluhan yang mengangkat tema ini.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun