Mohon tunggu...
Abdullah Usman
Abdullah Usman Mohon Tunggu... Ilmuwan - sempat fakum, kini aktif kembali

Dosen agribisnis Unram, pengamat prilaku sosial keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metoda Belajar Inovatif: Rekam Jejak

25 Januari 2022   22:20 Diperbarui: 25 Januari 2022   22:27 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode belajar inovatif: rekam jejak

Selama manusia masih hidup, otaknya selalu bekerja, berpikir menghasilkan kalimat untuk mengungkapkan ide ide, opini dan lain ekspresi yang terlintas dalam benak.  Lintasan ide terus mengalir dan mengalir tanpa mampu dibatasi oleh ruang dan waktu.  Kalau lintasan ide yang terus mengalir ini tidak digunakan, maka sia sia lah pekerjaan otak.  

Agar ide yang mengalir itu bisa berguna, dimnafaatkan untuk kemaslahatan, maka ide yang mengalir tersebut perlu dicatat sebagai rekam jejak. Yang dicatat, bukan saja ide tetapi semua kalimat yang dihasilkan otak.

Efisien dan efektif kah cara belajar ini?

Apakah belajar seperti ini (selalu menulis kalimat yang diucapakan) merupakan cara belajar yang efisien dan efektif ?

Apakah dengan cara belajar ini terjadi penurunan kecepatan ekspresi ide?  Mungkin, karena sebagian waktu digunakan untuk memperbaiki catatan (pengetikan).  Namun, manfaat yang diberikan oleh cara belajar ini jauh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.  Memang pada awal berlatih menulis cepat, maka pikiran terpecah pada pengetikan dan pada penuangan ide.

Keunggulan metode belajar rekam jejak  

(1) Dengan adanya rekam jejak, bisa dievaluasi bobot mutu kalimat yang digunakan dalam komunikasi impersonal (yang terlintas dalam pikiran). Tanpa rekam jejak, maka penulis tidak tahu sepenuhnya apa yang sudah dipikirkan dan diucapakannya;

(2) Dengan rekam jejak, otak menjadi lebih ringan bebannya, terutama dalam menyebut ulang kata yang sama dengan kata yang sudah dicatat.  Istilah tertentu yang sulit diingat, akan terbantu cukup dengan membaca ulang rekam jejak; nama benda, nama orang, nama kota, istilah, terminology, biasanya sudah baku, tinggal diulang hal-hal yang sudah standar tersebut.

Misal: nama conference  'The 2nd ICEFS, sulit diingat, jauh lebih mudah membaca.  Apa kepanjangan dari nama conference tersebut?  Juga sulit dihafal.  Sekali terpikirkan, segera dicatat sehingga penggunaa berikutnya tentang kepanjangan dari ICEFS tersebut tinggal dibaca: yaitu Internasional Conference on Political Ecology and Food Security.              

(3) Dengan rekam jejak, maka otak terbantu untuk mengetahui hal hal yang sudah ada dalam rekam jejak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun