Mohon tunggu...
Aurriel Sekar
Aurriel Sekar Mohon Tunggu... Lainnya - learner

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan UMKM dalam Penerapan SNI oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam Program Magang Kampus Merdeka

31 Juli 2022   15:09 Diperbarui: 31 Juli 2022   15:13 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang perekonomian negara. Menyadari hal tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus membina UMKM agar dapat terus berkembang. Aksi nyata yang saat ini terus berlangsung adalah pembinaan UMKM untuk mengenal pentingnya penerapan sebuah Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam menjalankan bisnisnya.

Upaya pembinaan yang dilakukan BSN ini juga melibatkan mahasiswa/i dari seluruh Indonesia. Mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai macam daerah ditugaskan untuk membina UMKM yang ada di daerahnya melalui program Magang. Hal ini memudahkan pendistribusian pembinaan yang merata di seluruh daerah.

Standar yang diterapkan oleh SNI meliputi berbagai aspek seperti bahan komposisi (bahan baku, bahan pangan lain, bahan tambahan pangan), syarat mutu produk akhir, sistem, hygiene, personel, dan fasilitas. BSN dibantu oleh mahasiswa, turun ke lapangan untuk menganalisa keadaan yang kemudian akan dibandingkan dengan standar yang sesuai dengan produk masing-masing UMKM. Kemudian UMKM dapat memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki agar dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan SNI.

Pembinaan UMKM CV Narata Wira Utama

Salah satu mahasiswi UPN "Veteran" Jawa Timur berkesempatan untuk membina salah satu UMKM yakni CV Narata Wira Utama yang beroperasi di komplek Ruko Pelangi D/11, Kel. Belian, Kec. Batam Kota, Batam, Kepulauan Riau. CV. Narata Wira Utama merupakan UMKM bergerak di bidang Food & Beverages (F&B). Produk yang dihasilkan adalah berbagai jenis keripik buah-buahan seperti keripik pisang, keripik nangka, dan keripik salak.

Saat ini, produk CV Narata Wira Utama telah berhasil menembus pasar internasional. Pemilik dari bisnis ini, ibu Rosmaini Az-Zahra mengatakan bahwa CV Narata Wira Utama berkomitmen untuk terus mengembangkan usahanya. Beliau kerap kali mengikuti pelatihan bisnis dan mendaftarkan bisnisnya untuk mendapatkan legalitas dan sertifikasi seperti sertifikat Halal (MUI), BPOM, dan HACCP. Atas komitmennya terhadap bisnis yang beliau miliki, kini beliau ingin mengenal dan mendaftarkan bisnisnya untuk penerapan SNI.  (Aurriel)

Pembinaan UMKM Dapur Sauja

Dapur Sauja juga UMKM yang bergerak di bidang Food & Beverages  dimana produk yang dijual berupa frozen food pempek, otak-otak, dan tekwan. UMKM ini berlokasi di Tambun, Bekasi, Jawa Barat sehingga dekat dengan tempat tinggal saya dan memudahkan untuk dilakukan pembinaan. Sebagai salahsatu mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur, Kevin melakukan tahap awal pembinaan dengan gap analysis kondisi tempat produksi Dapur Sauja. Dimana dilakukan pemantauan awal mengenai kondisi lingkungan, bangunan, kebersihan, fasilitas, karyawan, proses produksi, dan lainnya untuk nantinya diberikan rekomendasi perbaikan dan tindak lanjut yang harus dilakukan UMKM.

Saat ini pemilik dari Dapur Sauja sendiri sangat berkomitmen tinggi dalam meningkatkan kualitas produknya. Hal ini dapat dilihat dari keaktifannya dalam ikut serta pelatihan dan sertifikasi. Dapur Sauja saat ini sudah mempunyai legalitas (NIB), HAKI, SKP, Halal, BPOM, uji laboratorium air, dan beberapa pelatihan lainnya. Keinginan pemilik Dapur Sauja untuk meningkatkan kualitas produknya dilihat dari semangatnya dalam mendaftarkan produknya memperoleh SNI.

Setelah melalui beberapa proses seperti penyusunan manual mutu, dimana fungsi nya untuk menjadi pedoman UMKM dalam menjalankan bisnisnya, diharapkan UMKM mampu secara konsisten terhadap proses produksinya dan mempunyai SOP tersendiri. 

Setelah pembinaan yang tengah berlangsung, diharapkan UMKM di Indonesia dapat terus berkembang dan dapat terus memanfaatkan peluang-peluang yang ada agar produk lokal dapat terus menambah nilai jualnya serta dapat meningkatkan daya saing nasional. (Kevin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun