Ponsel menjadi salah satu benda yang tak bisa lepas dari genggaman tangan masyarakat pada saat ini. Terutama di era digitalisasi yang kini semuanya menjadi lebih mudah karena adanya internet sebagai kunci utamanya. Hal tersebut sangat menarik perhatian masyarakat sehingga mereka tak sadar jika ponsel dan internet sudah menjadi kebutuhan wajib bagi mereka. Melalui ponsel, kita dapat mengakses banyak hal seperti media sosial, marketplace, games, dan masih banyak lainnya.
Sangking modernnya zaman sekarang, masyarakat bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari tanpa perlu keluar dari rumah. Hanya dengan memencet apa yang kita butuhkan di marketplace, kita akan mendapatkan apa yang kita butuhkan segera secara cepat/ lambat.Â
Yang menjadi favorit oleh para remaja saat kini adalah media sosial seperti Tiktok, Instagram, Line, Twitter, Whatsapp, dan lain-lain. Dengan adanya media sosial, kita menjadi lebih mudah berinteraksi dengan teman walaupun terhalang oleh jarak. Media sosial juga memuat berjuta-juta konten yang menjadi media hiburan bagi kita. Bahkan ketika kita sedang suntuk maupun sedih, kunci penenangnya adalah dengan cara menonton konten-konten yang bermunculan di media sosial.
Namun apabila kita bayangkan, di lain sisi pasti terdapat dampak negatif akibat kemajuan dari zaman modern ini. Semakin canggih ponsel, maka semakin tinggi tingkat ketergantungan masyarakat pada ponsel. Secara tak sadar, akibat dari ketergantungan tersebut menjadikan masyarakat terlalu lama dalam memakai ponselnya.Â
Hal tersebut tentunya dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh terutama pada kulit wajah. Perlu kita ketahui, bahwa ketika ponsel menyala, ponsel mengeluarkan sebuah sinar radiasi yang sangat berbahaya bagi mata dan kulit yang terpapar. Sinar tersebut memiliki julukan yakni Blue Light.
Sinar radiasi ini tak kalah berbahaya dibandingkan dengan sinar UV, karena sinar radiasi ini memiliki energi sehingga mampu menembus lapisan kulit lebih dalam. Pancaran dari Blue Light ini dapat menyebabkan kulit wajah menjadi stress, sehingga bisa menghancurkan kolagen yang ada pada kulit wajah kita.Â
Akibatnya yakni kulit menjadi kekurangan pasokan kolagen. Sehingga dapat memicu terjadinya beberapa permasalahan pada kulit wajah diantaranya seperti kulit kusam, hiperpigmentasi, flek hitam, dan keriput (penuaan dini).
Referensi :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H