Mohon tunggu...
Aurelia Natasya
Aurelia Natasya Mohon Tunggu... Freelancer - holla!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

DKV UPH: Pendidikan Desain dan Bakat Jadi Modal Utama Sebagai Desainer Grafis Profesional

7 Juli 2020   12:39 Diperbarui: 7 Juli 2020   12:56 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar orang berkata bahwa jika ingin terjun ke dunia desain, maka harus sudah memiliki modal bakat. Bakat ini disebut-sebut sebagai modal utama dalam dunia desain, seperti kemampuan untuk menggambar secara konvensional, hingga mengoperasikan software khusus untuk menciptakan desain grafis. Nyatanya, modal saja tidak cukup, pendidikan di bidang desain juga turut berperan besar yang dapat memberikan dasar dalam menghasilkan karya-karya yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional. Memilih pendidikan desain yang berkualitas adalah langkah awal yang pentingbagi siswa sekolah menengah yang memiliki potensi dan bermimpi menjadi desainer grafis handal.

Program studi (prodi) Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) adalah salah satu yang terbaik di Indonesia. Faktor keunggulannya didukung dengan fasilitas belajar yang lengkap dan canggih, serta dosen yang profesional dan kompeten.

Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. -- Wakil Ketua Program Studi DKV UPH menjelaskan bahwa di DKV UPH, mahasiswa akan mempelajari bagaimana menata gambar dan tulisan, menstruktur informasi, memilih elemen gambar dan huruf yang tepat, dan masih banyak lagi. Semua ini bertujuan agar mahasiswa dapat membuat desain yang merepresentasikan makna yang ingin disampaikan. DKV UPH memiliki pandangan bahwa desain itu universal, yang artinya desain itu terbuka untuk semua orang yang punya minat besar dan punya komitmen besar untuk belajar.

"Untuk kalian yang merasa belum memiliki skills menggambar yang cukup, kita sangat terbuka buat teman-teman yang punya minat dan mau belajar. DKV UPH akan memperlengkapi dan memotivasi kamu untuk terus mengasah skills kamu," ungkap Brian.

Lebih lanjut, dari sisi profesional, Adam Mulyadi -- Co Founder sekaligus Creatice Director EGGHEAD Branding Consultant juga setuju akan pentingnya latar belakang pendidikan untuk menunjang karier sebagai seorang desainer.

"Dengan menjalani pendidikan yang berkualitas kita akan dibekali dengan ilmu-ilmu dasar seperti teori desain dan komunikasi visual, keahlian menggambar dan sejarah seni rupa. Kemudian kita juga dibekali dengan hal mendasar melalui prodi DKV antara lain seputar shape, color, typography, concept, photography, motion graphic, dan packaging," jelas Adam.

Tentu untuk mampu berkompetisi menjadi seorang desainer grafis, dibutuhkan tiga poin ini, pengetahuan akademis, pengembangan soft skill, serta karakter yang baik. Ketiga poin ini menjadi kekuatan prodi DKV UPH yang mengedepankan pendidikan holistis. Hal ini yang dirasakan Anastasia Callista sebagai founder Takita by Fusion Art Studio sekaligus alumni DKV UPH Angkatan 2006.

"Dibandingkan universitas lain, UPH punya lingkungan yang nyaman dan fasilitas belajar yang sangat menunjang. Menurut saya, selain kualitas akademis, proses belajar dipengaruhi oleh lingkungan. Menariknya UPH juga mengedepankan pendidikan karakter yang diperlukan untuk kerja ataupun social life," jelas Anastasia.

Penjelasan profesional, alumni, dan dosen DKV ini disampaikan dalam Webinar (Web Seminar) bertajuk "Creating Impactful Brand Image with Graphic Design", 27 Mei 2020. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian acara "Liburan Bareng Yuk!" #DirumahAjaTetapSeru, yang digelar UPH untuk menambah wawasan para siswa/i SMA, khususnya mereka yang akan masuk ke jenjang universitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun