Mohon tunggu...
Priscilla Aurelia Xena
Priscilla Aurelia Xena Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Film

"Da 5 Bloods" (2020) Menguak Ketidakadilan Terhadap Pahlawan Kulit Hitam

11 November 2020   19:33 Diperbarui: 11 November 2020   21:16 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: newindianexpress.com

Dimainkan oleh Chadwick Boseman (Stormin), Delroy Lindo (Paul), Clark Peters (Otis), Norm Lewis (Eddie) serta aktor kondang lainnya,  film "Da 5 Bloods" (2020) sukses melawan diskriminasi  yang menyinggung isu rasisme terhadap kaum kulit hitam selama kurang lebih 2,5 jam. Film tersebut bercerita mengenai 5 veteran perang Vietnam yakni Paul, Eddie, Otis, dan Melvin  sekawan kulit hitam yang pada tahun 2019 memutuskan ingin  kembali ke Vietnam sebagai penyelesaian misi mereka. Sekawan tersebut harus mengambil emas batangan yang berada di lokasi perang serta mengambil jasad sahabat perang mereka yakni Stormin.

Disutradarai oleh Spike Lee, dimana ia selalu menghadirkan sebuah kritik dalam filmnya. Film Da 5 Bloods tersebut menyinggung konteks isu rasisme dan ketidakadilan dimana terjadi perbudakaan, trauma mendalam pada kaum Afro-Amerika. Latar cerita dengan nuansa era 60 hingga alur maju mundur menambah kesan dramatis dalam film ini.

Orang kulit hitam dijadikan tumbal oleh Amerika Serikat sebagai perlawanan pada garis terdepan di Vietnam. Selain itu diselipkan juga video mengenai perempuan yang menyiarkan radio mengenai masalah yang dihadapi beberapa dari mereka, orang Vietnam  kebingungan mengapa sekitar 30% orang kulit hitam harus menjadi tentara perang yang membela Amerika Serikat, padahal di negrinya tersebut mereka seringkali ditindas oleh beberapa orang kulit putih.

Pria Afro-Amerika banyak diikutkan dalam sebuah perang, walaupun mereka turut serta hingga bertaruh nyawa untuk Amerika Serikat tetap saja nasib saudara mereka yang tak berada dalam medan perang justru tambah dipersulit oleh pemerintah AS.

Sistem perbudakan pada abad 18-19 di Amerika, merupakan sistem awal terbentuk penindasan rasisme yang meyakini bahwa ras, kelompok, suku atau warga kulit hitam memiliki atau berada di tingkat sosial yang lebih rendah dibandingkan orang kulit putih di Amerika (Marger, 1994, p.29). Terlihat dalam film tersebut  adalah penggambaran karakter, di dalam film ini kaum kulit hitam digambarkan tidak mendapatkan kesetaraan di dalam aspek kehidupan sosial, seperti mereka diikutkan dalam medan perang, kaum kulit hitam digambarkan seperti semena-mena, suka membuat  onar seperti cuplikan yang dilakukan dalam pasar apung, sekaligus suka mabok. Berbeda dengan kaum kulit putih memiliki tingkat sosial tinggi sehingga lebih mudah diterima masyarakat.

Kaum kulit hitam tidak memiliki kuasa atas apa yang dimiliki sementara kulit putihlah yang lebih unggul, diprioritaskan dalam segala aspek. Kaum kulit hitam diperlihatkan sebagai manusia yang dijadikan budak oleh kaum kulit putih. Secara implisit, film tersebut merepresentasikan bahwa kaum kulit hitam berharap diakui sebagai pahlawan Amerika yang turun dalam perang. Namun dibalik hal tersebut, kaum kulit putih ingin mendapatkan keuntungan dari kaum kulit hitam mereka menganggap kaum kulit hitam sebagai barang yang diperjualbelikan dan diperbudak untuk meraup keuntungan. Hal tersebut terlihat dalam film dimana Amerika menggunakan kulit hitam sebagai tumbal dalam perang di Vietnam.

Dalam film tersebut terdapat potongan video pidato mengenai protes Dr. Martin Luther King serta aktivis kulit hitam lain yang diselipkan dalam film sehingga memunculkan nuansa yang terbilang nyata. Dibalut dengan nilai-nilai anti-rasisme, hingga trauma mental yang didapatkan oleh para kaum marginal. Mereka mengharapkan hak yang sama dengan ras kuit putih di Amerika Serikat.

Film "Da 5 Bloods" sudah bisa ditonton oleh masyarakat melalui siaran streaming berbayar yakni Netflix dimana diliris ketika gerakan #BlackLivesMatter mulai berkembang di masyarakat, demi membela kaum kulit hitam di Amerika Serikat. Film tersebut juga menampilkan diskriminasi yang terjadi pada kaum kulit hitam hingga masa kini.

Daftar Pustaka

Marger, Martin N. (1994). Race and Ethic Relations: 3rd ed Belmount. California: Wadswouth Publishing Company

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun