Mohon tunggu...
Aurelia Kayla
Aurelia Kayla Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

kopi my beloped

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian Pengaruh Akal Budi Terhadap Perkembangan Kebudayaan Manusia Praaksara ke Masa Sekarang

3 April 2023   07:27 Diperbarui: 3 April 2023   07:29 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa praaksara merupakan masa dimana manusia masih belum tahu menulis. Dari masa paleolitikum sampai sekarang, terdapat 8 macam manusia. Dimana bentuk fisiknya sangat berbeda dengan manusia sekarang. Hal tersebut dikarenakan manusia purba memiliki gaya hidup berpindah - pindah. Sehingga cuaca, gaya hidup serta makanan yang dikonsumsi berubah. Kemudian menyebabkan manusia purba mengalami perubahan dan perkembangan secara fisik. Dengan tujuan agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. 

Selain bentuk fisik, akal budi manusia juga mengalami perkembangan. Akal budi merupakan kemampuan manusia untuk berpikir secara logis dan analitik. Dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan masalah - masalah manusia. Juga membantu mengarahkan manusia ke tujuan hidupnya atau goals nya serta mencapainya. Sehingga dapat membentuk karakter seseorang, karena segala tindakannya didasari akal budi. 

Manusia purba memiliki kehidupan yang sederhana dan jauh berbeda dengan kehidupan kita sekarang. Manusia praaksara mengalami berbagai macam kesulitan. Melalui akal budinya, manusia dapat menemukan solusi. Kemudian bisa menemukan dan menciptakan berbagai macam alat serta teknik teknik untuk memudahkan kehidupan mereka. Sehingga mempengaruhi dan memudahkan kehidupan manusia pada masa sekarang dalam berbagai bidang. Terutama pada bidang pertanian, teknologi, sosial, dll.

Sebelum mengenal teknik bercocok tanam, manusia sudah mulai hidup berkelompok. Walaupun masih dalam jumlah kecil, sekitar 10 - 15 orang. Dengan gaya hidup berkelompok, manusia purba bisa saling menolong dan membela. Agar manusia purba lebih mudah bertahan hidup. 

Selain itu, pekerjaan manusia menjadi lebih efisien karena telah menetapkan suatu sistem. Salah satu contohnya adalah dalam kegiatan berburu dan meramu. 

Dimana kaum laki - laki pergi berburu, sedangkan sekelompok dari kaum perempuan meramu dan yang lainnya menjaga tempat tinggal mereka. Melalui sistem tersebut, manusia purba dapat mengumpulkan makanan dengan cepat tanpa harus khawatir keadaan tempat tinggal mereka serta anak - anaknya. 

Manusia purba menemukan teknik bercocok tanam sederhana pada masa Mesolitikum. Akan tetapi, masih tidak bisa memenuhi setiap kebutuhannya karena tidak memiliki alat - alat yang sesuai untuk bertani. Jadi sebagian makanan mereka dihasilkan dari bertani, dan sebagiannya lagi didapati dari kegiatan berburu serta meramu. Akibat penemuan teknik bercocok tanam, pola tinggal manusia praaksara berubah. 

Dari nomaden, yaitu tempat tinggal berpindah - pindah, menjadi semi sedenter, yaitu tempat tinggal menetap untuk sementara kemudian berpindah. Hal tersebut dikarenakan, tanaman membutuhkan waktu untuk bertumbuh dan menghasilkan buah serta sayuran. Selain itu, bahan makanan di lingkungan sekitarnya membutuhkan waktu yang lama untuk habis. Karena sebagian dari kebutuhan makanan telah dipenuhi oleh kegiatan bercocok tanam. 

Setelah manusia praaksara memiliki kepandaian untuk mengasah, mereka mulai membuat alat - alat untuk kegiatan bercocok tanam. Sehingga kegiatan tersebut berkembang dengan pesat. Selain itu manusia purba mulai kegiatan beternak. Dimana hewan - hewan yang diburu akan dikumpulkan dan dipelihara. 

Agar bisa berkembang biak dan digunakan untuk mendapat makanan. Hal tersebut menyebabkan manusia praaksara tidak lagi bergantung kepada berburu dan meramu. Karena kebutuhan makanannya sudah dipenuhi melalui kegiatan bertani dan beternak. Akibat perubahan tersebut,  pola tinggal manusia purba menjadi berhuma. Artinya manusia praaksara akan pindah untuk mencari tanah yang lebih subur untuk kegiatan bertaninya. 

Sejak itu, kegiatan bertani dan beternak berkembang dengan pesat. Melalui akal budi manusia purba, mereka bisa menemukan teknik, alat, serta teknologi baru. Sehingga bisa meningkatkan hasil tanpa membutuhkan banyak usaha. Pada zaman sekarang, petani menggunakan traktor, rotavator, garu sisir dan alat - alat lainnya untuk memudahkan kegiatan pengolahan tanah. Juga telah ditemukan teknik pertanian hidroponik, dimana tanaman tidak ditanam di dalam tanah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun