Mohon tunggu...
Aulia Qisthi
Aulia Qisthi Mohon Tunggu... -

"Miracle is Another Name of Efforts"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Tiang Tajar Hidup" Meningkatkan Produktivitas Muntok White Pepper dalam Mengembangkan Industri Perkebunan Halal Bangka Belitung

6 Januari 2018   14:46 Diperbarui: 16 Januari 2018   19:02 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


img-0009-1-5a54a9d8bde575071b0e7d24.jpg
img-0009-1-5a54a9d8bde575071b0e7d24.jpg
Lebih dari seabad yang lalu, di dalam buku Max Havelaar, Multatuli telah melukiskan kekayaan dan keindahan alam Negara Indonesia, yang melingkar nun disana di khatulistiwa laksana sabuk bermata zamrud.  Indonesia memang dikaruniai Tuhan dengan sumber daya alam yang kaya dan melimpah.

Kepulauan Bangka Belitung adalah salah satu provinsi yang terbentuk pada 21 November tahun 2000. Provinsi ini terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayahnya mencapai 81.725,14 km2. Luas daratan 16.424,14 km2 atau 20,10% dari total wilayah dan luas laut 65.301 km2 atau 79,90 % dari total wilayah. 

Provinsi ini terbagi  menjadi  6 (enam) kabupaten dan satu kotamadya, sekaligus menjadi jantung provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Negeri Laskar Pelangi ini merupakan provinsi baru. Walaupun dikatakan demikian, provinsi ini mampu bersaing di kancah nasional bahkan di mancanegara. Salah satunya dalam bidang sumber daya alam yang melimpah dan sudah terbukti kualitasnya. 

777293-07271218102017-pulau-babel-5a54aa56f133440540614e93.jpg
777293-07271218102017-pulau-babel-5a54aa56f133440540614e93.jpg
Ekonomi masyarakat di Bangka Belitung, secara umum didukung oleh ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada perkebunan rakyat dengan komoditas ekspornya (lada , karet, kelapa sawit), perikanan laut (ikan, udang, dan hasil industi laut lainnya), dan industri pertambangan (timah, kaolin, kuarsa).

Banyak hasil bumi dari Bangka Belitung ini yang mampu mengangkat nama Indonesia di kancah internasional, salah satunya adalah timah. Seperti yang telah kita ketahui provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu penghasil timah terbesar di Asia Tenggara bahkan di dunia. Kualitasnya sudah tidak diragukan lagi oleh para investor asing. 

Dengan adanya potensi tersebutlah bisa mengangkat nama Indonesia di mata dunia. Selain timah, mungkin masih minim masyarakat yang tau bahwa masih banyak hasil bumi yang menjadikan provinsi Bahari ini namanya merambat sampai ke Benua Eropa, salah satunya Muntok White Pepper. Lada putih asal Pulau Bangka ini sudah terkenal di mancanegara dan telah diakui kualitasnya oleh dunia.

Setiap orang pasti ingin apa yang dimakan memberikan pengaruh baik bagi tubuhnya. Oleh karena itu, tidak heran jika orang berbondong-bondong mencari makanan yang halal. Bicara soal kehalalan makanan. 

makanan-halal-5a54aa45dd0fa808662eb783.jpg
makanan-halal-5a54aa45dd0fa808662eb783.jpg
Makanan dapat dikatakan halal jika ia sudah teruji bahan yang digunakan dalam pembuatannya harus bersih dan terpecaya, dengan kata lain tidak boleh berasal dari bahan haram atau najis. Mengapa kita harus makan makanan halal? Karena jika kita mengkonsumsi makanan yang halal, maka sehat jugalah tubuh kita, stamina kita untuk beraktivitas pun semakin meninggi. 

Sebaliknya jika makanan yang kita konsumsi tidak halal, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan kita, dan kita juga akan malas untuk beraktivitas.

Muntok White Pepper ini telah menjadi komoditas dunia selama kurun waktu yang lama dan memiliki citra rasa yang pedas. Sejak tiga abad lalu, dengan didukung oleh proses pembuatannya yang halal dan bersih, Muntok White Pepper ini masih menjadi komoditi utama yang diekspor ke mancanegara, termasuk Eropa dan Amerika, dengan tingkat permintaan yang masih tinggi. 

Muntok White Pepper sendiri merujuk pada pelabuhan Muntok di Bangka Barat yang menjadi transit perdagangan lada dari daerah Bangka Belitung ke dunia luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun