Menggunakan gunting, menulis di bangku kuliah (arm-chair), menggunakan mouse, dan pulpen. Semua didesain untuk tangan kanan. Jika orang kidal bekerja di industri, tentu terlalu berisiko dan rentan dengan kecelakaan kerja.
Rupanya ini membuat orang kidal merasa bersalah. Perihal etika, budaya, dan agama bahkan masih menjadi obrolan hangat di grup WA sesama anggota Kidal.
Doktrin bahwa tangan kiri itu buruk, tidak berkah, dan tangan setan, sudah cukup membuat orang kidal sulit memahami dirinya. Rasa cemas dan takut kerap kali muncul ketika melakukan sesuatu.
Sudah menjadi pusat perhatian, dianggap buruk pula attitude-nya!Â
Baca juga: Budaya 'Tangan Bagus' Di Negara Kita Merugikan Orang Kidal
Terkadang, terlahir kidal seribet itu. Tapi tergantung juga di mana seorang kidal dibesarkan, apakah dia dibesarkan dalam lingkungan yang suportif atau lingkungan yang menyalahkan keberadaannya.
Di hari ini, International Left Handers Day, orang kidal bisa berbangga bahwa mereka bisa menghadapi tantangan dan mampu beradaptasi di dunia yang didominasi kanan.
Perayaan ini juga bisa mengenang perlakuan-perlakuan orang yang tidak mengenakkan terhadap dirinya. Seperti disalahkan/diolok karena kidal. Tentu, kita bisa beranggapan bahwa perilaku tersebut adalah diskriminatif.
Memori TraumatisÂ
Sekolah, masih saja direpotkan oleh kasus pem-bully-an. Merasa tidak hentinya kita mendengar berita kasus bully yang disebabkan oleh berbagai hal.
Biasanya menimpa siswa yang bertubuh gemuk, pemalu, berkulit hitam, yang terendah secara prestasi, dan penganut agama minoritas. Mereka diejek oleh sesama teman kelasnya.
Kasus bully ini langsung mendapat perhatian, melibatkan guru dan orangtua siswa. Bahkan jika itu adalah pelanggaran berat, menjadi isu masyarakat dan media menyebarkannya dengan luas.