Mohon tunggu...
Aulia Dea Nawa
Aulia Dea Nawa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dosen Dr.Fridayanti, M.Si.,Psikolog

Aulia Dea Nawa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Jiwa Kepimpinan dalam Bermasyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

31 Mei 2020   20:16 Diperbarui: 31 Mei 2020   20:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan ada penambahan kasus positif pada 31 Mei 2020 sebanyak 700 kasus, sehingga total kasus positif di Indonesia menjadi 26.473 kasus.

Sementara itu kasus pasien yang sembuh sebanyak 7.308 kasus. Dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 1.613 kasus.

Achmad Yurianto dalam konferensi pers-nya di BNPB Jakarta (31/5/2020) mengatakan banyak bahwa hari ini tidak ditemukan kasus positif dari 4 provinsi di Indonesia.

Namun hari ini masih ditemukan angka cukup tinggi dari 5 provinsi lainnya. Untuk DKI Jakarta angkanya cukup menurun dibanding hari Jumat (/5/2020).

DKI Jakarta sendiri mencakup wilayah di sekitarnya seperti bandara Soekarno Hatta. Yurianto menambahkan, setiap harinya terdapat sekitar 1.000 pekerja migran Indonesia yang kembali ke tanah air melalui bandara Soekarno-Hatta.

Beberapa provinsi yang mengalami kenaikan angka positif cukup tinggi di antaranya adalah Jawa Timur dengan 199 orang, DKI Jakarta 17 orang, Nusa Tenggara Barat 42 orang, Jawa Tengah 47 orang, dan Sulawesi Selatan 31 orang.

Sementara itu provinsi bebas kasus adalah; Aceh, Jambi, Kalimantan Utara, dan Kepulauan Riau.

Untuk saat ini pemerintah menyatakan bahwa masih ada aktifitas penularan virus corona di masyarakat yg menyebabkan kasus covid 19 masih bertambah.

Virus corona sendiri pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.

Dalam hal ini Kelelawar dianggap sebagai sumber yang memungkinkan, karena mereka telah berevolusi untuk hidup berdampingan dengan banyak virus, dan mereka ditemukan sebagai titik awal untuk SARS.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa virus ini memiliki urutan sekuens genetik yang mirip 88% dengan virus corona dari kelelawar. Hal itu menjadi dugaan sementara dari mana virus corona muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun